Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa di Cannes dan Marseille Perancis, Lelah Terbayarkan Indahnya Kota

Kompas.com - 17/04/2022, 15:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Selain itu, ia juga beberapa kali mengunjungi Marseille, kota pelabuhan yang berada di pesisir pantai Mediterania.

Bahkan, sebelum bercerita pengalamannya kepada Kompas.com, ia baru saja buka bersama di rumah salah satu wanita paruh baya asal Indonesia yang telah lama tinggal di sana.

"Aku baru semalam bukber (buka bersama) di rumah salah satu ibu yang sudah lumayan lama tinggal di sini, jadi ibunya masakin. Untuk menunya ada cendol, bakwan, sambal, ayam goreng, ada sayur asem juga," tutur Hana.

Baca juga: Hotel di Istana Versailles Perancis Tawarkan Paket Sehari Jadi Marie Antoinette

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille pernah secara rutin membagikan makanan gratis untuk berpuasa, tepatnya tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda.

Waktu dan lingkungan yang mendukung selama Ramadhan

Untuk durasi berpuasa , kota-kota di Perancis selatan memiliki waktu selama kurang lebih 14 jam.

"Ramadhan tahun ini (di Cannes) waktu Shubuh pukul 5.50, atau pukul 5.58, pokoknya jam 6 kurang. Buka puasanya jam 8 malam, jadi sekitar 20 menit lebih cepat dari Paris," terang Hana.

Selain kemudahan dari segi waktu yang lebih singkat, dirinya mengatakan bahwa cukup mudah untuk menemukan toko-toko makanan halal dan dari Asia.

Menurutnya, kota-kota besar di Perancis, terutama yang memiliki banyak orang asing pendatang, biasanya memiliki toko halal atau berbahan dasar dari negara-negara Asia.

Pemandangan kota Cannes di PerancisDok. Hana Alifah Sakina Pemandangan kota Cannes di Perancis

"Jadi di Perancis enggak susah buat cari makanan halal, terutama di kota besar. Kayaknya hampir di semua kota besar banyak toko halal, dan punya Asian store juga di setiap kota yang ada pendatang," jelasnya.

Seperti misalnya di Cannes, kata Hana, meski hanya ada satu toko, sudah cukup memuaskan lidah dan selera untuk menikmati makanan Indonesia atau khas Asia.

Baca juga: Perancis, Negara Pertama di Eropa yang Luncurkan Paspor Kesehatan Digital untuk Perjalanan

Sementara, untuk ibadah Tarawih, ia menyebutkan bahwa tidak ada masjid di Cannes. Oleh karena itu, selama di sana ia hanya beribadah Tarawih secara mandiri dari rumah.

Kendati demikian, menurut Hana ada beberapa Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang biasa mengadakan Tarawih sekaligus buka bersama di satu tempat.

Berbeda dari Cannes, Marseille dan Paris masih memiliki masjid meskipun jumlahnya tidak banyak, dan cukup jauh dari tempat tinggal Hana.

Baca juga: Mengenal Destinasi Wisata Provence di Perancis

Adapun pandangan orang-orang non-Muslim dan bukan Indonesia terhadap ibadah berpuasa juga cukup baik.

"Misalnya orang Perancis dan Eropa, setidaknya kalau di lingkunganku mereka respectful (menghargai). Mereka kaya nanya 'Ini Ramadhan kan? Kamu puasa?', aku juga cerita soal buka, sahur, dan lain-lain".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com