Selain itu, para arkeolog menduga peti mati kuno tersebut berasal dari abad ke-14. Jika dugaan sementara itu dikonfirmasi, maka temuan sarkofagus di bawah Katedral Notre Dame itu menjadi penemuan yang spektakuler.
Baca juga:
INRAP menyatakan, sarkofagus akan segera dikirim ke Institut Kedokteran Forensik di Toulouse. Menggunakan teknologi penanggalan karbon, para ilmuwan akan mempelajari lebih lanjut tentang benda maupun jasad di dalamnya.
"Jika ternyata itu adalah sarkofagus dari abad pertengahan, maka kami akan menemui praktik penguburan yang sangat langka," kata Besnier.
Usai mengalami kebakaran hebat tiga tahun lalu, situs warisan dunia UNESCO tersebut masih dalam proses restorasi. Berdasarkan informasi dari Lonely Planet, Presiden Emmanuel Macron menargetkan Katedral Notre Dame dapat dibuka untuk umum pada musim semi 2024, bertepatan dengan pelaksanaan Olimpiade Paris.
Baca juga:
Meskipun museum ditutup, wisatawan masih dapat mengunjungi alun-alun Notre Dame, yang menghadap ke ruang bawah tanah dan pintu masuk katedral.
Kebakaran yang terjadi di Katedral Notre Dame menyita perhatian dunia saat itu. Api besar melahap puncak menara gereja peninggalan abad ke-12 tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.