Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Sikka NTT Diharapkan Jadi Pilihan Destinasi Wisata Rohani

Kompas.com - 18/04/2022, 07:07 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Keuskupan Maumere berencana menata Kampung Sikka, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, sebagai salah satu destinasi wisata rohani.

Pasalnya, Kampung Sikka tidak hanya punya gereja Katolik tertua di Keuskupan Maumere, tetapi juga memiliki tradisi yang masih diwariskan secara turun temurun, seperti Logu Senhor atau berjalan di bawah Salib Tuhan Yesus.

Baca juga:

"Kampung Sikka punya gereja tertua dan memiliki tradisi yang kuat sekali. Kita melihat ini sebagai tempat ziarah dan juga sebagai wisata rohani," ujar Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Meru, Jumat (15/04/2022).

Menurut Uskup Edwaldus, banyak umat Katolik yang diutus dari kampung itu untuk mewartakan Sabda Allah di seluruh Flores.

Bahkan, sekolah seminari pertama ada di Kampung Sikka, belakangan pindah ke Mataloko, Kabupaten Ngada.

"Bayangkan kampul kecil ini akhirnya menjadi suatu kekuatan penuh untuk pewartaan Sabda Allah," katanya.

Uskup Edwaldus menambahkan, mereka yang diutus tidak hanya sebagai pewarta Sabda Allah, tetapi menjadi guru bagi orang lain.

"Bagaimana proses pemanusiaan manusia itu terjadi di seluruh Flores, itu mulai dari kampung kecil ini. Kita bersyukur dan berterima kasih," ucapnya.

Baca juga:

Menurutnya, dengan geliat wisata rohani yang cukup tinggi, Keuskupan Maumere tidak hanya bisa menata Kampung Sikka, tetapi juga Goa Maria Wisung Fatima Lela, Patung Bunda Maria Nilo, dan satu peninggalan masa lalu yang berada di Bola.

"Jadi sementara kita berusaha menata itu. Bukan hanya kita bahkan pemerintah daerah juga melihat ini sebagai peluang. Kita akan berjuang bersama-sama," katanya.

Uskup Edwaldus menambahkan, selain berjuang untuk kegiatan wisata rohani, kesejahteraan untuk masyarakat tidak boleh dilupakan.

"Nanti akan bicarakan dalam sinode (sidang majelis gereja) yang kedua. Kita harus berjalan bersama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com