Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeluaran Wisata Saat Mudik Lebaran 2022 Diperkirakan Capai Rp 72 Triliun

Kompas.com - 18/04/2022, 19:47 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dengan pelonggaran mudik Lebaran 2022 dan cuti bersama yang panjang, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memprediksi akan ada Rp 72 triliun pengeluaran dari 48 juta pemudik yang berwisata.

Potensi lonjakan pengeluaran saat mudik ini ia sampaikan dalam agenda Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (18/4/2022).

“Saya lihat rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) adalah Rp 1,5 juta,” ujarnya.

Baca juga: Puncak Arus Mudik Diprediksi 29-30 April 2022

Angka tersebut, sambung Sandiaga, bisa berpotensi menghasilkan sekitar Rp 72 triliun pengeluaran bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Jika dilihat dari 48 juta pemudik, maka ada Rp 72 triliun (pengeluaran). Angkanya bisa lebih tinggi lagi karena durasi lebaran tahun ini panjang dan waktu cutinya bisa diambah,” kata Menparekraf.

Mudik sambil berwisata

Senada, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan, masyarakat dapat memanfaatkan libur panjang Lebaran tahun ini.

Ia merincikan, mulai dari libur Idul Fitri, cuti bersama, hingga ditambah cuti tahunan. Ini menurutnya menjadi angin segar, sebab dua tahun sebelumnya masyarakat tidak diizinkan untuk mudik atau cuti bersama secara bebas.

Ilustrasi mudik bersama keluargaSHUTTERSTOCK Ilustrasi mudik bersama keluarga

“Sekarang liburnya dari tanggal 29 April-5 Mei 2022, boleh nambah libur lima hari kerja lagi, itu bisa diperkirakan perhitungannya,” kata Nia.

Dari durasi liburan mudik yang panjang ini, Menparekraf menjelaskan akan ada peningkatan konsumsi di berbagai sektor parekraf.

“Beberapa sektor pariwisata, makanan dan minuman, pakaian, transportasi, dan hotel, restoran, bisa mencapai 25 persen konsumsi rumah tangga,” jelas dia.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tidak Mudik Naik Motor Jika Waktu Tempuh 3 Jam Lebih

Menurutnya, mudik tak hanya menjadi ajang silaturahmi kepada keluarga, tapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi dan lapangan kerja.

“Ini menjadi momen untuk meningkatkan perputaran ekonomi,” tutur Sandiaga Uno.

Lebih lanjut, momen mudik diperkirakan dapat membuat perputaran uang meningkat 10 persen dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 25 persen.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Mudik Lebaran Gratis Pemkot DKI Jakarta 2022

Oleh karena itu, ia berpesan agar pelaku usaha bersiap dan masyarakat bisa mengeluarkan uang dengan bijak.

“Kami mengimbau para pemudik untuk membelanjakan uang di daerahnya dan membeli produk-produk lokal untuk meningkatkan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” pungkas Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com