Serupa dengan di Indonesia, ada tradisi ngabuburit alias menunggu azan maghrib menjelang berbuka puasa di sekitar Masjidil Haram.
Setelah sebelumnya dilarang, kali ini ngabuburit di sekitar Masjidil Haram tersebut sudah kembali diperbolehkan.
Puteri mengungkapkan, biasanya warga yang ngabuburit di sekitar Masjidil Haram membawa takjil masing-masing. Takjilnya cukup sederhana, yakni minuman laban atau susu yang menyerupai yoghurt, sahi atau teh arab, samosa, roti, dan kurma.
Warga kemudian duduk di halaman masjid sembari menunggu azan maghrib. Puteri dan teman-temannya beberapa kali ngabuburit di Masjidil Haram sebelum pandemi.
“Kadang janjian di Masjidil Haram ketemuan, kebetulan suami-suami kami kerja di biro umrah, jadi semua kerja kami kumpul menunggu di Masjidil Haram,” ucapnya.
Baca juga: Cerita WNI Puasa di Wakayama Jepang, Tak Ada Azan sebab Masjid Jauh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.