Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Berpuasa di Kota Torun Polandia, Durasi Puasa hingga 18 Jam

Kompas.com - 21/04/2022, 17:12 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadhan, begitu pula dengan muslim di Indonesia.

Sayangnya, tak semua warga negara Indonesia (WNI) bisa berpuasa di Tanah Air lantaran tengah berada di negara lain. 

Salah satunya adalah Wikan Haqqu Baihaqi, seorang mahasiswa Nicolaus Copernicus University di Kota Torun, Polandia, yang berbagi cerita mengenai pengalaman puasanya di kota tersebut. 

Mahasiswa jurusan International Economics and Finance ini menjelaskan, Kota Torun berjarak kurang lebih tiga jam dari Ibu Kota Polandia, Warsawa, dengan naik kereta. 

Menurut Wikan, sebagian besar atau sekitar 97,5 persen masyarakat di Kota Torun beragama Nasrani.

Baca juga:

Ia melanjutkan, tidak ada masjid maupun komunitas muslim di kota tersebut karena jumlah umat Islam cukup sedikit.

Selama berpuasa di Torun, Wikan akan sahur dan berbuka puasa dengan mengandalkan bantuan aplikasi atau jadwal dari komunitas muslim karena tidak ada suara azan.

"(saat) Sahur, saya juga membuat makanan sendiri dengan memasak menu simpel, biasanya memasak setelah salat tarawih," kata Wikan kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022). 

"Saya mengusahakan tak masak saat pagi-pagi, supaya tidak menganggu orang yang lain karena saya tinggal di dormitory (asrama)," tambahnya. 

Sementara itu, saat berbuka puasa, Wikan memasak makanan sendiri atau kadang makan di luar sekaligus ngabuburit (menunggu azan maghrib menjelang buka puasa). Bahkan, saking sulitnya mendapat takjil khas Indonesia, ia sampai harus membuatnya sendiri. 

"Cara yang paling mudah untuk mengobati kerinduan akan masakan Indonesia adalah mencoba untuk masak, kemarin coba masak kolak, pentol, dan lain-lain," katanya.

Menurutnya, jika ia tidak berada di Torun dan tengah tinggal di Indonesia, dirinya tidak mungkin memasak makanan tersebut sendiri. 

Durasi berpuasa di Torun lebih panjang dibanding di Indonesia

Potret Wikan Haqqu BaihaqiDok. Wikan Haqqu Baihaqi Potret Wikan Haqqu Baihaqi

Perbedaan Ramadhan di Indonesia dengan Polandia terletak di suasananya. Wikan mengaku, ia sama sekali tidak merasakan atmosfer Ramadhan di tempat tersebut.

Apalagi, lanjutnya, ia juga tidak bisa mendengar suara azan dan lagu religi, atau melihat orang menjajakan takjil di pinggir jalan seperti di Tanah Air.

Adapun durasi berpuasa di Torun lebih panjang, yakni sekitar 16 jam, mulai pukul 04.00 waktu setempat hingga pukul 20.00 waktu setempat. 

"Bahkan di akhir bulan Ramadhan, mundur menjadi pukul 03.00 WIB dan buka puasa pukul 20.00, lebih lama tapi tak terlalu berat," katanya.

Baca juga: Pengalaman WNI Puasa di China Saat Pembatasan Covid-19, Masjid Tutup  

Meski durasinya lebih lama, ibadah puasa yang dijalankan Wikan tetap lancar, karena Ramadhan tahun ini jatuh pada musim semi. 

Saat musim semi, suhu udara rata-rata sekitar 7-8 derajat celsius, jadi relatif masih dingin, sehingga rasa lapar dan haus bisa dikendalikan.

Namun, saat musim panas, bisa berbeda karena durasi puasa bisa sampai 18 jam. Sahur pukul 02.00 waktu setempat, lalu buka puasa pukul 21.00 waktu setempat, ditambah lagi dengan tantangan suhu udara yang cenderung panas. 

Selama Ramadhan di Polandia, Wikan mengatakan, kualitas ibadah puasa tetap sama dengan di Indonesia, meski durasinya lebih lama.

Ia berpendapat, berpuasa di luar negeri merupakan pengalaman baru dan menantang, apalagi bisa merasakan puasa di negara yang jauh dari Indonesia.

"Perbedaan itu datang dari banyak hal mulai budaya, sosial kebiasaan sehari-hari, dan waktu puasanya," ujarnya.

Baca juga: Puasa di Swiss, 16 Jam Tanpa Kumandang Azan Maghrib 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com