Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2022, 13:10 WIB

KOMPAS.com - Setelah mewabah selama dua tahun, pandemi Covid-19 dinilai telah melandai di beberapa negara. 

Di Indonesia, misalnya, sejumlah pelonggaran syarat perjalanan baik domestik maupun internasional telah diberlakukan. Pemerintah juga telah memperbolehkan masyarakat untuk mudik, meski mereka tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dan syarat vaksinasi. 

Kendati demikian, sebuah survei menunjukkan bahwa asuransi perjalanan saat ini masih menjadi salah satu kebutuhan bagi wisatawan.

Hal tersebut diungkapkan dalam survei yang diadakan PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk pada Desember 2021 lalu.

Dari 400 responden, 52 persen di antaranya akan membeli asuransi perjalanan pada tahun 2022.

Chief Technical Officer Zurich Asuransi Indonesia, Rismauli Silaban, mengatakan bahwa kebutuhan dan persepsi akan asuransi perjalanan kala pandemi menjadi faktor pendorong masyarakat membeli asuransi perjalanan.

"Sebanyak 66 persen responden membeli asuransi perjalanan karena sadar bahwa risiko yang dapat terjadi di perjalanan cukup besar. Lalu, 61 persen responden paham akan manfaat yang didapatkan dari produk asuransi perjalanan," terang Rismauli, dalam webinar yang digelar Kamis (21/4/2022).

Baca juga:

Ilustrasi wisatawan di Bali.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisatawan di Bali.

Menurutnya, semakin seseorang menyadari risiko yang mungkin terjadi di tengah perjalanan, semakin mereka menyadari perlunya perlindungan atau proteksi.

Namun, dalam riset tersebut, disampaikan juga bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan tidak menggunakan asuransi perjalanan.

"52 persen merasa risikonya telah dilindungi oleh produk lain seperti asuransi kesehatan atau perusahaan asuransi dari maskapai," ujar perempuan yang akrab disapa Uli ini.

Sementara itu, kata dia, 44 persen responden merasa belum mengerti tentang asuransi perjalanan.

Lebih lanjut, pada suatu survei market research untuk travel insurance pada akhir tahun 2021, Uli mengatakan hampir setengah responden memilih produk asuransi yang lengkap dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadi.

"Riset ini mengungkap bahwa 46,5 persen responden lebih memilih produk asuransi yang paling lengkap, dan 46,3 persen memilih yang jaminannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka," ujarnya.

Baca juga: Hotel Pun Kini Tawarkan Asuransi untuk Tamu

Ilustrasi traveling pascapandemiDOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi traveling pascapandemi

Tujuan pakai asuransi perjalanan meski pandemi Covid-19 melandai

Menurut Head of Partnership PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, Sukma Darman, asuransi perjalanan tidak hanya memberi perlindungan saat terkena penyakit atau virus Covid-19.

"Asuransi perjalanan bukan sekedar untuk Covid-19 atau penyakit, tapi misalnya saat kehilangan bagasi, flight (penerbangan) tertunda, dan lain sebagainya, semua itu bisa ditanggung asuransi perjalanan," kata Sukma.

Ia pun mengatakan, pada waktu yang akan datang, asuransi tetap akan dibutuhkan pelaku perjalanan.

Hal ini karena, sampai saat ini, ada beberapa negara yang mewajibkan wisatawan asing untuk memiliki asuransi sebelum berkunjung ke negara mereka, di antaranya Malaysia dan Singapura.

Baca juga:

Sementara itu, travel blogger Marischka Prudence mengatakan bahwa pandemi membuatnya menjadi lebih terbiasa untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk soal perjalanan.

"Sejak pandemi, ada beberapa kebiasaan yang berubah. Perencanaan, dulu banyak yang spontan, sekarang butuh persiapan lebih panjang. Pandemi ini juga ngajarin kita (untuk) enggak bisa YOLO (You Only Live Once), dulu kan bebas aja. Jadi mengajarkan untuk lebih prepare (bersiap-siap), salah satu caranya dengan asuransi," papar Pru.

Menurutnya, berbagai hal bisa terjadi saat melancong, sehingga cara yang ia lakukan agar lebih tenang adalah dengan menyiapkan jaminan.

"Apalagi pas pandemi, misalnya kita enggak jadi berangkat karena positif, atau dulu nambah hari karantina, itu cost-nya (biayanya) bisa besar," pungkasnya. 

Baca juga: 4 Tips agar Tidak Kena Tipu Saat Wisata di Malioboro Yogyakarta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wisata Bahari di Desa Kelawi Lampung, Bisa Jelajah Green Canyon

Wisata Bahari di Desa Kelawi Lampung, Bisa Jelajah Green Canyon

Jalan Jalan
Ramai Soal Modifikasi Kereta Ekonomi, Ini Sederet Fasilitas Barunya

Ramai Soal Modifikasi Kereta Ekonomi, Ini Sederet Fasilitas Barunya

Travel Update
4 Tempat Snorkeling dan Diving di Sabang, Asyik Lihat Terumbu Karang

4 Tempat Snorkeling dan Diving di Sabang, Asyik Lihat Terumbu Karang

Jalan Jalan
5 Tips Berkunjung ke Museum Multatuli, Baca Sejarah Dahulu

5 Tips Berkunjung ke Museum Multatuli, Baca Sejarah Dahulu

Travel Tips
20 Tempat Liburan di Sumatera Utara yang Paling Terkenal 

20 Tempat Liburan di Sumatera Utara yang Paling Terkenal 

Jalan Jalan
Jalur Pedestrian Batam Center Jadi Tempat Tongkrongan Instagramable

Jalur Pedestrian Batam Center Jadi Tempat Tongkrongan Instagramable

Travel Update
Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Kursi KA Ekonomi Dimodifikasi, Tak Lagi Tegak 90 Derajat

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Perpustakaan Nasional, Bawa Uang Tunai

Travel Tips
Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Rute Transportasi ke Perpustakaan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Pendakian Arjuno-Welirang Tutup Sementara per 27 Mei 2023, Imbas Kebakaran Hutan

Travel Update
6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Pameran Keris Kuno Era Majapahit di Yogyakarta

Travel Tips
Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+