Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dan Rute Menuju Wisata Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Wajib Pakai Sepatu

Kompas.com - 23/04/2022, 12:01 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pencinta ketinggian, aktivitas yang bisa dicoba adalah wisata paralayang. Salah tempat untuk menjajal olahraga ini adalah Puncak Joglo di Wonogiri, Jawa Tengah.

Paralayang Wonogiri menawarkan sensasi terbang dengan ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut (mdpl), secara tandem bersama instruktur paralayang bersertifikat.

Bagi yang belum pernah mencoba paralayang, tidak perlu khawatir karena menurut Kepala Pengurus Cabang (Kapengcab) Paralayang Wonogiri Hary Black, atraksi ini dilengkapi alat-alat yang aman.

Baca juga: Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Terbang dari Tempat Latihan Atlet

"Kita utamakan safety dan kenyamanan. Jadi ini aman dan nyaman, asal dilakukan dengan mengikuti arahan," kata Hary, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Tips paralayang di Puncak Joglo Wonogiri

Lantas, apa saja tips dan hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan paralayang? Berikut yang Kompas.com rangkum.

1. Sehat jasmani dan rohani

Syarat paling utama menurut Hary, pengunjung yang ingin naik paralayang harus dalam kesehatan sehat fisik dan batik.

ParalayangIndonesia Travel Paralayang

"Bagi para pencinta olahraga dirgantara, harus sehat jasmani dan rohani, tensinya juga normal," ujar dia.

Menurutnya, meski aman, ada beberapa pengunjung yang sebenarnya tidak berani akan ketinggian. Jika hal itu terjadi, ia berpesan agar pengunjung dapat segera menginformasikannya kepada petugas.

"Sebaiknya jangan berbohong, kalau takut dengan ketinggian, harus bilang," tegas Hary.

2. Harus memakai sepatu dan helm pengaman

Hary mengatakan, tidak ada ketentuan pakaian. Namun, pengunjung yang akan paralayang sangat dianjurkan untuk memakai sepatu.

"Semisal yang mau tandem gak bawa sepatu, nanti kita pinjami. Ini agar lebih safety, saat mau landing dan take off," terangnya.

Anggota komunitas Paralayang Soloraya terbang dari Puncak Joglo, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (10/6/2018). Penerbang paralayang  yang lepas landas dari puncak bukit ini bisa menikmati keindahan Waduk Gajah Mungkur dan harus merogoh kocek sebesar Rp 400.000 per orangKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Anggota komunitas Paralayang Soloraya terbang dari Puncak Joglo, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (10/6/2018). Penerbang paralayang yang lepas landas dari puncak bukit ini bisa menikmati keindahan Waduk Gajah Mungkur dan harus merogoh kocek sebesar Rp 400.000 per orang

Ia menjelaskan, proses naik paralayang adalah pengunjung berlari, kemudian melompat untuk terbang bersama tandem, sehingga cara menjaga kaki tetap aman adalah dengan memakai sepatu.

Selain itu, katanya, sepatu tentu lebih aman dari risiko terlepas saat pengunjung sedang berada di udara.

Baca juga: Menikmati Syahdunya Senja di Puncak Joglo, Wonogiri

Pengunjung juga diwajibkan memakai helm sebagai alat pengaman utama selama melakukan paralayang.

3. Boleh membawa kamera dengan tanggung jawab pribadi

Menurut Hary, pengunjung diizinkan membawa kamera pribadi, seperti ponsel maupun tongsis saat terbang. Namun, risiko yang terjadi semuanya ditanggung oleh masing-masing pemilik.

Layar utama GoPro Hero 9 BlackGoPro Layar utama GoPro Hero 9 Black

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com