BORONG, KOMPAS.com - Pariwisata di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tersembunyi dan dapat dikatakan masih "tertidur" nyenyak.
Belum banyak wisatawan beraktivitas di obyek-obyek wisata yang ada di sana.
Baca juga:
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa memaparkan, pariwisata di Manggarai Timur saat ini masih sebatas rintisan dengan menetapkan beberapa desa wisata.
Sebab, Manggarai Timur belum dijadikan tujuan wisata dari wisatawan, baik sesama orang lokal, nusantara, maupun mancanegara.
Ia berharap pariwisata di Manggarai Timur bisa lebih tertata, termasuk lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam membangunnya.
"Saya berharap obyek wisata ditata dengan melibatkan masyarakat untuk menata dengan baik. Peningkatan sumber daya manusia bidang kepariwisataan."
"Generasi milenial bergerak bersama pemerintah. Manfaatkan teknologi untuk mempromosikan obyek wisata dengan berbagai ceritanya," katanya dalam dialog Lembah Colol (DLC) yang diselenggarakan Forum Anak-anak Muda Colol Raya, Kamis, (21/04/2022), yang digelar sekaligus merayakan Hari Kartini.
Baca juga:
Sementara itu, Staf Dinas Pariwisata Manggarai Timur, Albertus Jehamin yang tengah mengambil magister oarieisata di Udayana, Bali, menjelaskan, Manggarai Timur harus mengembangkan geowisata dengan kekayaan alamnya yang masih asli.
Goa alam di Manggarai Timur, misalnya, jumlahnya sangat banyak dan masing-masing memiliki cerita.
Itulah menurutnya yang perlu dipublikasikan lebih masif, termasuk lewat media sosial.
"Saya sudah mengunjungi sejumlah wisata goa alam di Manggarai Timur dengan berbagai cerita-cerita dari masyarakat yang belum didokumentasikan dengan baik."
"Generasi milenial memiliki kemampuan menarasikan obyek wisata di Manggarai Timur di media sosial," jelasnya.
Salah satu obyek wisata yang direkomendasikan di Manggara Timur adalah wisata alam.
Selama ini, Manggarai Timur hanya sebagai transit untuk istirahat sejenak dari perjalanan wisata di Pulau Flores.
Hanya wisatawan minat khusus yang mempir untuk berwisata, misalnya untuk mengamati burung endemik Flores yang berada di Puncak Poco Ndeki dan wisata ekologi Mbeling di Kecamatan Borong.
Baca juga:
Pandemi Covid-19 semakin memukul pariwisaya di Pulau Flores.
Kendati demikian, memasuki Maret 2022, geliat pariwisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur perlahan bangkit.
Untuk itu, saat ini diperkenalkan paket wisata di Kabupaten Manggarai Timur, mulai dari utara ke selatan.
Wisatawan bisa melihat dan menyaksikan wisata Komodo Pota di sekitar Watu Payung, pantai pasir putih Watu Payung.
Kemudian, wisatawan juga bisa mampir ke danau teratai terbesar kedua di dunia, serta melanjutkan perjalanan ke wisata Danau Rana Kulan, Desa Ranakulan, Kecamatan Elar, serta menikmati panorama padang savana Rana Kulan.
Baca juga: Wisata Danau Rana Kulan di Manggarai Timur NTT, Pas untuk Petualang
Di sana, wisatawan dapat menyaksikan para perempuan menenun kain Puncatiti Congkar atau mendengarkan kisah-kisah misionaris Katolik yang sering mandi di danau tersebut.
Wisatawan juga bisa berkunjung ke goa alam tetes tanah dan arum jeram di kali besar di desa tersebut.
Selanjutnya, wisatawan dapat meneruskan perjalanan untuk menikmati berwisata religi ke gereja Katolik Lengko Ajang yang megah dengan arsitektur mbaru gendang (rumah adat) khas budaya Manggarai Raya.
Berwisata di Gunung Leo dengan melihat situs watu Galang Ela yang sudah berusia ratusan tahun juga dapat memberikan pengalaman tersendiri.
Kemudian, mampirlah ke Lembah Colol untuk bermalam sekaligus menjajal wisata petik kopi dan naik ke Puncak Colol.
Baca juga:
Wisatawan yang menggemari wisatamusik juga bisa mendengarkan mbata, sanda, dan danding.
Setelah itu, cobalah menyusuri daerah aliran sungai Wae Nunung sekalian berwisata mengamati dan mendengarkan suara burung endemik Flores.
Bergeser ke sisi selatan, wisatawan bisa menikmati suara burung di kawasan hutan konservasi, wisata petik kopi di Waling, dan melihat hamparan sawah di lembah Waling.
Jangan lupa mampir bermalam di homestay milik warga di Mbeling-Rehes.
Kemudian, wisatawan bisa menentukan pilihan untuk berwisata ke bagian Timur atau bagian barat.
Alternatif kedua, wisatawan berwisata dari Pantai Dampek, wisata ke danau Tiwu Cewe, goa alam di Cingcoleng, dan sejumlah goa di Kecamatan Lamba Leda.
Kemudian, wisatawan dapat menelusuri sejarah dengan menyaksikan para perempuan menenun kain songke Lambaleda.
Baca juga:
Meneruskan ke perjalan sampai ke pertigaan Tangkul, wisatawan bisa belok kiri ke kawasan Ekowisata Lembah Colol.
Dari Colol, berjalanlah menuju wisata ecovillage Mbeling dan mandi di Pantai Lia Mbala, Pantai Cepi Watu, Pantai Toka dan Pantai Ligota, Pantai Bondei, Pantai Nangarawata, Pantai Tanjung Bendera, serta Pantai Mbolata yang berada di pesisir pantai selatan dari Manggarai Timur.
Tantangannya adalah akses infrastruktur jalannya belumlah memadai. Namun ketika menyaksikan keindahan alamnya, usaha dan lelah yang dirasakan rasanya terbayar lunas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.