Dari data penelusuran Google, diketahui bahwa banyak traveler cenderung ingin memilih wisata berbasis alam.
Namun, ternyata banyak juga dari mereka yang akan kembali pada classic itinerary, yakni mengunjungi destinasi wisata di kota-kota besar.
“Singapura, London, dan Dubai adalah beberapa kota besar yang banyak dicari,” jelas Hermione.
Baca juga: 10 Destinasi Terpopuler di Dunia 2022 Versi Trip Advisor, Dubai Juara
Menurutnya, banyak dari revenge traveler yang ingin kembali merasakan budaya, sejarah, mengeksplorasi kuliner, dan hal lainnya yang menjadi ciri khas suatu kota.
Hermione mengatakan, banyak dari wisatawan yang menghabiskan biaya lebih besar saat bepergian, sehingga dapat memberikan dampak baik bagi ekonomi dan industri pariwisata.
Bahkan, menurutnya, terjadi pertumbuhan hingga 100 persen penelusuran dengan kata kunci “akomodasi”.
“Menurut data yang kami lihat, ada kenaikan lebih dari 100 persen pada akomodasi seharga 300 dollar AS lebih di Asia Tenggara. Ini adalah berita yang baik," pungkas Hermione Joye.
Baca juga: 3 Tips Dapat Hotel Murah Ala Manajer Pegipegi, Tahu Waktu Terbaik
Adapun beberapa tren wisatawan di Asia Tenggara selama pandemi di antaranya adalah menggunakan teknologi digital, ingin update di media sosial, merencanakan durasi perjalanan lebih panjang, dan preferensi pada penginapan mewah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.