Mengingat prediksi lonjakan pengunjung selama rentang waktu mudik dan libur Lebaran 2022, pihak PHRI memberikan pesan khusus.
Hal pertama yang paling penting, menurut Yusran, adalah penerapan protokol kesehatan.
“Pertama yang paling jadi concern (perhatian) itu prokes (protokol kesehatan). Ini paling penting ya, karena euforia mudik yang cukup longgar saat ini jangan sampai berdampak kepada peningkatan kasus,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pentingnya penerapan disiplin aplikasi PeduliLindungi, terutama bagi pelaku industri perhotelan dan restoran.
“Terkait jaga jarak, dan penggunaan masker juga. Termasuk hotel dan restoran itu juga harus mensterilkan antara pengunjung yang satu dengan pengunjung lainnya. Sehingga kenyamanan dan kesehatan tamu bisa diantisipasi, itu paling utama,” ujar Yusran.
Baca juga:
Kedua, sambungnya, industri perhotelan dan restoran juga harus bersama-sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat dalam mengatur kenyamanan tamu-tamu yang akan mudik.
“Apalagi kita lihat juga mudik ini bisa menjadi yang terbesar sepanjang tahun, sekitar 85 juta pemudik, dan ada pergerakan uang yang cukup besar dari THR (tunjangan hari raya) yang akan dibelanjakan dalam perjalanan mudik,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar para pemudik, masyarakat setempat, pelaku usaha, hingga pemerintah dapat bekerja sama mengatur keamanan dan kenyaman selama libur Lebaran tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.