Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Sebut Mudik dan Libur Lebaran Berdampak Positif terhadap Pariwisata

Kompas.com - 27/04/2022, 22:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyambut momentum mudik dan libur Lebaran 2022, pemerintah akhirnya menerapkan pelonggaran perbatasan, setelah dua tahun sebelumnya dilarang.

Pelonggaran ini seolah menjadi angin segar bagi masyarakat yang sudah lama tertahan untuk mudik dan libur Lebaran.

Tak hanya masyarakat, dampak positif juga dirasakan para pelaku usaha industri pariwisata termasuk perhotelan dan restoran.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, pelonggaran perbatasan ini terjadi seiring dengan lonjakan jumlah pemudik.

“Bisa kelihatan juga trafik pergerakan mudik di jalan cukup meningkat, ini jadi indikasi atau potensi adanya pertumbuhan di sektor pariwisata. Jadi apakah sudah mulai terlihat dampaknya? Bisa keliatan ya," kata Yusran saat sesi Youtube Live Laporan Arus Mudik 2022, Rabu (27/4/2022).

Baca juga:

Ilustrasi hotel.PEXELS/ENGIN AKYURT Ilustrasi hotel.

Sehingga, lanjutnya, hal ini terefleksikan juga terhadap peningkatan di hotel, restoran, maupun destinasi wisata.

“Ini jadi ruang terbuka bagi industri hotel, restoran, dan obyek wisata untuk mendapatkan pertumbuhan ke depannya,” imbuhnya.

Apalagi, Yusran mengatakan bahwa libur Lebaran tahun ini dapat menjadi peluang besar karena durasi liburan yang sangat panjang dibandingkan sebelum-sebelumnya, yakni total 10 hingga 15 hari.

Imbauan bagi pelaku usaha dan masyarakat

Ilustrasi wisatawan di lokasi wisata pada masa pandemi.SHUTTERSTOCK/Bagaskara Lazuardi Ilustrasi wisatawan di lokasi wisata pada masa pandemi.

Mengingat prediksi lonjakan pengunjung selama rentang waktu mudik dan libur Lebaran 2022, pihak PHRI memberikan pesan khusus.

Hal pertama yang paling penting, menurut Yusran, adalah penerapan protokol kesehatan.

“Pertama yang paling jadi concern (perhatian) itu prokes (protokol kesehatan). Ini paling penting ya, karena euforia mudik yang cukup longgar saat ini jangan sampai berdampak kepada peningkatan kasus,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pentingnya penerapan disiplin aplikasi PeduliLindungi, terutama bagi pelaku industri perhotelan dan restoran.

“Terkait jaga jarak, dan penggunaan masker juga. Termasuk hotel dan restoran itu juga harus mensterilkan antara pengunjung yang satu dengan pengunjung lainnya. Sehingga kenyamanan dan kesehatan tamu bisa diantisipasi, itu paling utama,” ujar Yusran.

Baca juga:

Kedua, sambungnya, industri perhotelan dan restoran juga harus bersama-sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat dalam mengatur kenyamanan tamu-tamu yang akan mudik.

“Apalagi kita lihat juga mudik ini bisa menjadi yang terbesar sepanjang tahun, sekitar 85 juta pemudik, dan ada pergerakan uang yang cukup besar dari THR (tunjangan hari raya) yang akan dibelanjakan dalam perjalanan mudik,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar para pemudik, masyarakat setempat, pelaku usaha, hingga pemerintah dapat bekerja sama mengatur keamanan dan kenyaman selama libur Lebaran tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com