Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Istana Kepresidenan Yogyakarta, Tempat Jokowi Shalat Id

Kompas.com - 02/05/2022, 09:56 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Pembangunan sempat tertunda akibat perang dan gempa bumi

Pada zaman dahulu, pembangunan istana ini sempat tertunda akibat Perang Diponegoro yang berlangsung pada 1825 - 1830. Pembangunan dilanjutkan usai perang tersebut atau pada tahun 1832. 

Namun, pada tahun 1867, gedung ini sempat runtuh karena peristiwa gempa bumi. Akhirnya gedung baru dibangun dan pembangunan selesai pada tahun 1869.

Bangunan itulah yang kini dikenal sebagai Gedung Induk Kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Negara. 

Baca juga: 20 Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Ada Cokelat Monggo hingga Geplak

Saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah

Istana Kepresidenan Yogyakarta menjadi saksi bisu beragam peristiwa penting di wilayah ini.

Setelah status administratif wilayah Yogyakarta berubah menjadi provinsi, maka gedung utama menjadi kediaman para Gubernur Belanda di Yogyakarta. Sedangkan, pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi kediaman penguasa Jepang di Yogyakarta. 

Pada tahun 1946, tepatnya ketika ibu kota Indonesia berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta, bangunan ini menjadi Istana Kepresidenan, sekaligus rumah kediaman Presiden dan keluarganya. 

Selanjutnya, pada tahun 1947, istana ini juga menjadi tempat pelantikan Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar TNI. 

Kendati demikian, pada tahun 1948, terjadi Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta yang mengakibatkan Presiden, Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan beberapa tokoh lainnya diasingkan ke luar Pulau Jawa. 

Baca juga: 10 Tempat Wisata Malam di Yogyakarta, Banyak Spot Instagramable

Pernah dikunjungi Ratu Elizabeth II dan Putri Diana dari Inggris

Selain pernah menjadi kediaman Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, istana ini juga menjadi tempat beristirahat atau berkunjungnya para tamu negara. Bahkan, tercatat ada 65 kepala negara yang pernah menyambangi istana ini.

Pada tahun 1958, Presiden India Rajendra Prasad menjadi tamu negara pertama yang mendatangi istana ini. 

Kemudian, pada tahun 1960-an, ada pula Raja Bhumibol Adulyadej dari Muangthai (Thailand), Presiden Pakistan Ayub Khan, dan Perdana Menteri Aljazair Ferhart Abbas yang mengunjungi dan menginap di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Tokoh-tokoh penting lainnya yang pernah mengunjungi istana ini, di antaranya Ratu Elizabeth II dari Inggris (1974), Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew (1980), Pangeran Charles dan Putri Diana dari Inggris (1989), dan Kaisar Akihito dari Jepang (1991).

Baca juga: 7 Masjid Unik di Yogyakarta, Ada yang Usianya 249 Tahun 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com