Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goa Sunyaragi Cirebon dan Patung Perawan Sunti yang Bikin Susah Jodoh

Kompas.com - 02/05/2022, 16:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Goa Sunyaragi berada di Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Tim Merapah Trans-Jawa 2022 sempat mampir ke sana dengan menggunakan Suzuki XL 7.

Alih-alih menyerupai goa, bangunan cagar budaya ini justru lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang.

Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati sekitar abad ke-16, yaitu Pangeran Mas Zainul Arifin, dulunya kompleks goa dikelilingi danau penampungan air dan pohon Jati. Namun, saat ini danau sudah mengering.

Baca juga: Goa Sunyaragi, Karang sebagai Simbol Dunia Bawah

Goa Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton yaitu Keraton Kasepuhan. Penyematan kata goa sendiri berasal dari "Guha" yang berarti buatan.

"Kalau goa itu kan alami terbentuknya, kalau guha itu buatan. Guha ini dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati, pada abad ke-16," terang kepala pemandu kawasan wisata Goa Sunyaragi bernama Jajat Sudrajat kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

Asal kata Sunyaragi dan mitos Perawan Sunti

Jajat menambahkan bahwa nama "Sunyaragi" berasal dari 2 kata, yaitu Sunya yang berarti Sepi, dan Ragi yang memiliki arti Raga.

Bila digabungkan, Sunyaragi merupakan tempat bertapa atau tempat meditasi yang dahulu digunakan Sultan dan keluarganya.

Baca juga: Ini 4 Rekomendasi Wisata Budaya di Gegesik Kulon, Cirebon

Ada yang menarik saat Kompas.com bertanya lokasi goa kepada warga sekitar. Namun, warga itu berkelakar kepada salah satu anggota tim, apakah ingin meletakkan sesaji dan meminta jodoh atau kekayaan.

Jajat pun tidak menampik bahwa ada beberapa pengunjung yang tersugesti untuk melakukan aktivitas tersebut.

Tunggul batu patung Perawan SuntiKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Tunggul batu patung Perawan Sunti

"Begini, kan orang beda-beda, ada yang bersugesti untuk minta kekayaan. Hal seperti itu tergantung kepercayaan pengunjung," kata Jajat.

Di sisi lain, ada pula sebuah mitos yang beredar di Goa Sunyaragi, yang melarang seorang anak perawan untuk menyentuh tunggul batu patung Perawan Sunti di tengah kolam.

Mitosnya, anak perawan yang nekat menyentuh patung tersebut bisa susah mendapatkan jodoh.

Baca juga: Paddi Cafe Cirebon, Ngopi dengan Pemandangan Sawah yang Manjakan Mata

"Perawan Sunti sendiri adalah seorang anak perawan yang hamil dan melahirkan, tapi tidak pernah mengalami persetubuhan tubuh. Dalam agama Islam, sosok Perawan Sunti adalah ibu dari nabi Isa, Siti Maryam," terang Jajat.

Maknanya, sambung dia, jika seorang wanita hamil, maka harus mengetahui jelas siapa suaminya dan ayah dari calon anak yang dikandungnya.

Balai tempat anggota kerajaan memberi petuah bagi warganyaKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Balai tempat anggota kerajaan memberi petuah bagi warganya

Jajat menambahkan bahwa saat ini patung asli Perawan Sunti telah diamankan di balai cagar budaya lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan musyrik.

Adapun harga tiket masuk Goa Sunyaragi untuk umum adalah Rp 15.000, sedangkan untuk pelajar yaitu Rp 10.000.

Baca juga: Itinerary Seharian Wisata di Cirebon, Mulai dari Sejarah hingga Alam

Kawasan wisata Goa Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul, atau menenangkan pikiran.

Goa Pawon, tempat menyimpan bahan makananKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Goa Pawon, tempat menyimpan bahan makanan

Sebagai informasi, tim Merapah Trans-Jawa 2022 Kompas.com melakukan perjalanan selama tujuh hari menyusuri Jalan Tol Trans-Jawa, didukung oleh Suzuki XL 7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com