Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malang-Lumajang via Jalur Selatan, Kini Bisa Lewat Jembatan Gantung Gladak Perak

Kompas.com - 02/05/2022, 18:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Masyarakat yang hendak bepergian dari Lumajang ke Malang atau sebalaiknya via jalur lintas selatan, kini bisa melalui Jembatan Gantung Gladak Perak.

Jembatan ini telah selesai dibangun dan diresmikan pada Sabtu (23/4/2022) oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.

“Itu pembangunan jembatan yang bisa dipercepat untuk akses masyarakat,” kata Cak Thoriq (sapaan Bupati Lumajang), dilansir dari Antara, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: 5 Wisata Lumajang yang Searah ke Bromo, Ada Ranu Pani

Adapun dilansir dari Kompas.com, Minggu (5/12/2021), Jembatan Gladak Perak Lumajang hancur terkena erupsi besar Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Hancurnya jembatan itu memutus jalan utama Malang-Lumajang via jalur selatan. Akibatnya, lalu-lintas dialihkan memutar jauh lewat Probolinggo (utara).

Melintasi Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang

Kompas.com sempat menjajal melintasi Jembatan Gantung Gladak Perak pada Hari Minggu (1/5/2022).

Sebagai informasi, jembatan gantung sepanjang sekitar 120 meter itu membentang di atas Sungai Besuk Sat.

Baca juga: Pemandian Alam Selokambang di Lumajang, Segarnya Mata Air Gunung Semeru

Meski begitu, lebar jembatan hanya kurang-lebih 2 meter saja dengan beban maksimum 5 ton.

Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang, Minggu (1/5/2022).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang, Minggu (1/5/2022).

Jembatan gantung ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan tiga. Kendaraan roda empat atau dilarang melintas, kecuali ambulans saat keadaan darurat.

Selain itu, jembatan yang cukup sempit membuatnya hanya bisa dilalui dari satu arah. Pengendara dari arah berlawanan harus menunggu giliran untuk melintasi jembatan saat sepi.

Baca juga: Bromo via Lumajang, Sensasi Lewat Hutan Lebat Gunung Semeru

Seorang pengendara Berna Djoko mengatakan, adanya jembatan itu sangat membantu mobilitasnya dari Kecamatan Pronojiwo menuju Kecamatan Pasirian.

“Sangat terbantu. Enggak pusing lagi karena bisa lewat jembatan ini sekarang,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu.

Saat jembatan putus, ia harus lewat Curah Kobokan yang merupakan sungai aliran lahar hujan Gunung Semeru.

Baca juga: 6 Fakta Jembatan Gladak Perak Lumajang yang Hancur Diterjang Erupsi Gunung Semeru

“Kalau hujan sungainya banjir, jadi enggak bisa lewat. Ya nginap di rumah teman kalau pas enggak bisa nyeberang,” ujar Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com