Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Berkendara di Jalur Alternatif Curah Kobokan, Aliran Lahar Hujan Gunung Semeru

Kompas.com - 03/05/2022, 10:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Kendaraan roda empat dari sisi selatan Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, dilarang melewati Jembatan Gantung Gladak Perak.

Meski begitu, pengendara tidak perlu memutar via Kabupaten Probolinggo. Ada satu jalur alternatif via Curah Kobokan yang bisa dilalui.

Namun, jalur ini tidak biasa. Pengendara harus melalui jalan yang berada di tengah aliran lahar hujan Gunung Semeru.

Baca juga: Aturan Melintas di Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang, Mobil Tidak Boleh Lewat

Selain harus berkendara di jalan berpasir, pengendara harus melewati dua sungai, yakni Besuk Kobokan dan Besuk Lanang.

Kompas.com sempat melintasi jalur ini pada Minggu (1/5/2022) dengan sepeda motor. Berikut tips berkendara di jalur Curah Kobokan:

1. Berangkat pagi hari

Perlu diketahui, jalur Curah Kobokan akan tutup sewaktu hujan turun di Gunung Semeru karena rawan banjir lahar hujan.

Pengendara yang hendak melintasi jalur ini pun diimbau berangkat pagi hari karena cuaca kemungkinan cerah.

Baca juga: Malang-Lumajang via Jalur Selatan, Kini Bisa Lewat Jembatan Gantung Gladak Perak

“Enggak tentu kapan hujan, tetapi biasanya siang hujannya,” imbuh ketua Laskar Semeru bernama Santoso kepada Kompas.com, Minggu.

2. Jalur ditutup saat hujan

Saat hujan turun di Gunung Semeru, jalur alternatif Curah Kobokan akan tutup untuk sementara demi keselamatan.

Jalur Curah Kobokan, aliran lahar hujan Gunung Semeru, Minggu (1/5/2022).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalur Curah Kobokan, aliran lahar hujan Gunung Semeru, Minggu (1/5/2022).

Pengendara bisa menunggu hujan lebat dan jalur selesai diperbaiki dengan alat berat untuk bisa menyeberang.

“Sebenarnya, jalan bisa dilalui 24 jam, tetapi lihat situasi Gunung Semeru. Kalau pas hujan berbahaya ya ditutup sementara,” kata anggota Laskar Semeru bernama Siswanto kepada Kompas.com, Minggu.

3. Berhati-hati saat melintas

Kondisi jalur via Curah Kobokan terdiri dari pasir, sehingga pengendara harus berhati-hati saat melintas.

Kendaraan pun akan melintasi dua aliran sungai, yakni Besuk Sat dan Besuk Lanang. Pengendara pun harus konsentrasi saat melaluinya.

Baca juga: Jembatan Gladak Perak Lumajang Hancur Kena Erupsi Semeru, Lalu-lintas Dialihkan via Probolinggo

Di tengah jalur, ada beberapa relawan yang membantu mendorong kendaraan saat melewati beberapa titik sulit.

4. Siapkan sumbangan sukarela

Beberapa relawan di tengah jalur Curah Kobokan akan membantu pengendara yang kesulitan melintas.

Petugas yang mengamankan jalur Curah Kobokan.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Petugas yang mengamankan jalur Curah Kobokan.

Mereka biasanya akan mendorong kendaraan yang selip atau membantu mengatur lalu-lintas agar tidak terjadi kecelakaan.

Oleh karena itu, lebih baik jika menyiapkan sumbangan sukarela untuk diberikan kepada relawan yang berjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com