Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta WNA Berpose Telanjang di Bali, demi Konten dan Kena Deportasi

Kompas.com - 07/05/2022, 08:39 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia membuat masyarakat geger dalam beberapa hari terakhir karena berpose telanjang di sebuah pohon keramat di Bali.

Adapun pohon tersebut merupakan pohon kayu putih yang berada di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. 

Aksi perempuan berinisial AF (28) itu menarik perhatian masyarakat Indonesia, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster. Pasalnya, tindakannya dianggap sudah menodai kesucian kawasan Pura Babakan dan kesakralan pohon berusia ratusan tahun tersebut. 

Berikut 10 fakta tentang WNA yang berpose telanjang di pohon keramat di Bali, seperti dirangkum oleh Kompas.com. 

1. Tersebar luas di media sosial 

Aksi WNA di pohon sakral tersebut pertama kali beredar luas di media sosial.

Dikutip dari Kompas.comRabu (4/5/2022), dalam video yang beredar di media sosial, ia terlihat menyandarkan tubuhnya ke pohon serta bergaya bak model. Video pun direkam dari arah depan.

Video tersebut kemudian mendapatkan kecaman dari pengusaha dan politikus asal Bali, Ni Luh Djelantik. 

Ni Luh Djelantik mengunggah ulang video tersebut sekaligus menandai akun Instagram WNA tersebut, serta meminta penjelasan dari tindakannya. Ia juga meminta agar pihak berwajib menindaklanjuti aksinya itu.

Baca juga: Video Viral Turis Berpose Telanjang di Pohon Keramat, Kadispar Bali: Akan Ditindak Tegas

2. Pohon keramat di tempat suci 

Untuk diketahui, pohon kayu putih yang menjadi latar belakang video WNA tersebut bukan sembarang pohon.

Pohon itu diperkirakan sudah berusia 700 tahun serta berada di kawasan suci Pura Babakan. Lokasinya berada di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.

Tak heran, aksinya menuai kecaman dari berbagai pihak karena dinilai telah menodai kesucian tempat sakral umat Hindu tersebut. 

"Yang pasti kejadian ini sudah membuat cemar, leteh (kotor)," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali I Nyoman Kenak, dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Video Viral Wisatawan Cemari Pohon Sakral di Bali, Tanda Kurangnya Edukasi

3. WNA menyerahkan diri 

Usai aksinya beredar di media sosial, WNA tersebut menyerahkan diri ke Polres Tabanan pada Rabu (4/5/2022). 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan, pihaknya langsung mendatangi Polres Tabanan setelah mendengar informasi tersebut. 

“WNA tersebut dalam perjalanan ke Polres Tabanan untuk menyerahkan diri," kata Jamaruli dikutip dari Kompas.comRabu.

Sebelumnya, sambung Jamaruli, petugas telah mendatangi tempat tinggal WNA tersebut. Namun, tempat tinggalnya sudah kosong. Pihak berwajib pun segera menindaklanjuti kasusnya.

4. Warga gelar ritual pembersihan 

Upacara mecaru di Pura Babakan, Kabupaten Tabanan, Bali,  yang dihadiri AF (28), dan suaminya AFL (36), pada Jumat (6/5/2022). /Dok.istimewaYohanes Valdi Seriang Ginta Upacara mecaru di Pura Babakan, Kabupaten Tabanan, Bali, yang dihadiri AF (28), dan suaminya AFL (36), pada Jumat (6/5/2022). /Dok.istimewa

Akibat ulah WNA tersebut, warga Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, menggelar ritual Mecaru. Ritual dilakukan di lokasi pohon keramat, tempat pengambilan video. 

DilaporkanKompas.com, Jumat (6/5/2022), AF yang didampingi suaminya AFL (36), dilibatkan dalam ritual yang digelar pada siang hari. Upacara tersebut diadakan untuk mengembalikan kesucian pohon kayu putih yang masuk dalam kawasan suci Pura Babakan. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi mengatakan, AF ikut hadir dalam ritual tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatannya. 

"Bahwa yang bersangkutan telah menjalani upacara adat hari ini di Desa Tua untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pada peraturan adat yang berlaku," kata Tedy.

Pasangan ini juga menjalani upacara Ngaturang Guru Pidaka sebagai wujud permintaan maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5. Minta maaf kepada publik

WNA itu akhirnya minta maaf kepada publik atas aksinya tersebut. Permohonan maaf juga disampaikan melalui media sosial, selain secara langsung kepada warga Desa Adat Bayan dan pihak berwajib. 

Ia mengaku menyesali perbuatannya dan berdalih tidak tahu bahwa pohon tersebut berada di tempat suci. Selain itu, ia mengaku malu atas perbuatannya serta tidak bermaksud menyinggung masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali. 

Baca juga: 15 Tempat Wisata Bali, Cocok untuk Libur Panjang 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com