Selain pikiran yang belum siap, penyebab stres pascaliburan lainnya adalah tidak ada persiapan untuk kembali ke rutinitas sebelum berlibur.
Biasanya, hal ini disebabkan tidak ada waktu istirahat antara perjalanan pulang liburan dengan jadwal kembali masuk kerja.
Oleh sebab itu, Rommy (sapaan akrab Rose Mini Adi Prianto) menyarankan agar masyarakat menyisakan waktu setidaknya dua hari antara liburan dengan jadwal kembali bekerja.
Tujuannya, agar kita bisa mempersiapkan baik secara fisik maupun pikiran untuk kembali ke rutinitas.
Baca juga: 10 Cara Menghindari Stres di Bandara
“Makanya, jangan pulang liburan mepet dengan hari kerja. Kasih spare (jarak) dua hari untuk kita re-charge baterai (tenaga dan pikiran) kita kembali,” imbuhnya.
Mengutip Huffington Post, stres pascaliburan disebabkan seseorang tidak mengambil waktu libur secara efektif.
Josh Klapow, seorang psikolog klinis mencontohkan kasus di Amerika Serikat bahwa para pekerja tidak terbiasa berlibur secara teratur.
Menurut studi State of American Vacation pada 2017, sebanyak 54 persen orang Amerika tidak menggunakan waktu liburnya pada 2016.
Sementara itu, 43 persen karyawan mengatakan alasan mereka tidak mengambil waktu libur adalah tumpukan pekerjaan yang menyambut mereka pascaliburan.
Baca juga: 8 Cara Membuat Itinerary, Bisa buat Kamu yang Solo Traveling
Baca juga: 6 Masalah Saat Traveling dan Cara Mengatasinya
“Jika dilakukan dengan benar, liburan dapat mengurangi stres, meremajakan tubuh dan pikiran, serta re-charge emosional kita untuk kembali bekerja,” jelasnya.
Kuncinya adalah pada mempersiapkan liburan yang efektif. Jadi, kita bisa bersantai selama berlibur serta tidak menghadapi tumpukan pekerjaan saat kembali ke kantor.