Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2022, 20:08 WIB

KOMPAS.com – Tradisi Lebaran di berbagai wilayah Indonesia bisa berbeda satu sama lainnya, meski masih berada dalam satu negara. Misalnya saja seperti di Pulau Jawa. 

Seminggu setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di Jawa biasa mengadakan acara bernama Lebaran Ketupat atau biasa disebut dengan Syawalan. 

Menurut buki Indonesia Punya Cerita: Kebudayaan dan Kebiasaan Unik di Indonesia (2012) karya Yusuf, Toet, Lebaran Ketupat itu jatuh pada satu Minggu setelah 1 Syawal dan ditandai dengan masyarakat yang membuat ketupat untuk dimakan. 

Baca juga: 5 Cara Cegah Kantuk Saat Menyetir Mobil pada Arus Balik Lebaran

Bisanya mereka akan membawa sebuah wadah berisi ketupat ke halaman rumah warga untuk didoakan lalu dimakan. 

Ketupat adalah sebuah simbol kebersamaan. Di beberapa daerah, ketupat akan disusun dengan apik untuk didoakan bersama.

Ketupat, simbol mengaku salah

Kegiatan tersebut punya filosofi mendalam yang bisa diartikan ketupat sebagai simbol untuk mengaku atas kesalahan yang telah dilakukan kepada Allah SWT.

Melansir dari Kompas.com (30/5/2020), alasan kenapa ketupat dijadikan sebuah simbol adalah karena kata "ketupat" atau "kupat" berasal dari  bahasa Jawa yaitu ngaku lepat

Arti dari ngaku lepat adalah mengakui kesalahan dan "laku papat" atau bisa diartikan sebagai empat tindakan.

 

Baca juga: Cerita WNI Berpuasa di Kota Torun Polandia, Durasi Puasa hingga 18 Jam

Jadi, pada saat prosesi "ngaku lepat" dilakukan ada yang namanya kegiatan sungkem kepada orangtua yang dilakukan oleh anaknya.

Dalam sungkem tersebut anak akan bersimpuh memohon maaf atas kesalahan yang selama ini telah dilakukannya.

Tradisi ini memiliki nilai yang sangat baik karena membuat orang ingat akan pentingnya menghormati dan menghargai orang tua.

Baca juga: Pengalaman Puasa Perdana di Australia, Adaptasi Waktu dan Lingkungan yang Mendukung

Perlu diketahui juga bahwa setiap daerah di Jawa juga memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan Lebaran Ketupat.

Tak hanya di Jawa saja tradisi Lebaran Ketupat juga mulai menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia yang beraa di luar Pulau Jawa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Travel Tips
Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Travel Update
Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+