Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Tradisi Lebaran Ketupat dari Berbagai Daerah di Indonesia

Kompas.com - 08/05/2022, 20:08 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Tradisi Lebaran Ketupat di beberapa daerah

Berikut ini adalah daftar daerah yang menggelar tradisi Lebaran Ketupat dengan berbagai macam acara serta kegiatan.

1. Demak, Jawa Tengah

Warga lokal di Demak biasanya akan menyiapkan selongsong ketupat yang akan mereka buat pada saat Lebaran Ketupat, dikutip dari Kompas.com (18/5/2021). 

Ketupat yang sudah jadi di Desa Gablok, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah akan dibagikan kepada tetangga dan kerabat di perayaan Lebaran Ketupat. 

Diketahui dari sejumlah literasi yang ada, awal mula tradisi ini berasal dari zaman hidupnya Sunan Kalijaga. 

Selain membagikan ketupat, warga Demak umumnya juga akan berziarah ke makam Wali Songo yang pada masa lalu telah berjasa dalam menyebarkan agama Islam.

Baca juga: Pengalaman Puasa di Sydney, Berburu Jajanan di Festival Ramadhan

Lantaran sudah menjadi tradisi selama turun-temurun, selongsong kepupat banyak dijual  di pasar menjelang perayaan Lebaran Ketupat.

Tradisi ini tak bisa dilepaskan dengan mudah karena sudah menjadi sebuah simbol saling memaafkan dalam sebuah hubungan sosial-budaya.

2. Madura, Jawa Timur

Sementara itu, di Madura tradisi Lebaran Ketupat diadakan setelah umat Islam melaksanakan puasa Sunnah selama enam hari pasca-Hari Raya Idul Fitri.

Nama populer bagi warga lokal terkait tradisi Lebaran Ketupat di daerah Madura sendiri disebut dengan Terater, dikutip dari Kompas.com (6/11/2018).

Jembatan Suramadu.Shutterstock/siraphat Jembatan Suramadu.

Mirip dengan tradisi di daerah lain, masyarakat akan memakan ketupat yang telah disiapkan bersama hidangan lain seperti opor dan ayam goreng.

Namun, bedanya adalah sebelum dihidangkan, ketupat akan diberikan kepada imam masjid dulu. Nantinya setalah makanan sudah dikumpulkan di masjid, masyarakat akan berkumpul dan berdoa bersama.

Baca juga: Suku Madura, Penghuni Pulau Madura yang Gemar Merantau

Baru setelah itu mereka makan bersama, kegiatan ini punya manfaat untuk memperkuat silahturahmi dan tali persaudaraan.

Selain itu juga menjadi sebuah simbol dalam menyatakan rasa syukur kepada Allah, karena sudah diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa Syawal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com