Sementara itu, peringatan Hari Ibu pada 22 Desember di Indonesia memiliki makna sejarah perjuangan pergerakan perempuan, seperti dikutip dari Kompas.com (13/12/2020).
Perjalanan panjang Hari Ibu di Indonesia dimulai dari Kongres Wanita Indonesia yang dimulai sejak 28 Oktober 1928. Kongres tersebut ikut menggugah organisasi perjuangan wanita untuk menggalang persatuan.
Baca juga: Merayakan Hari Ibu Ketika Sudah Ditinggal Orangtua
Ada tujuh organisasi perempuan yang menjadi penggagas kongres perempuan Indonesia pertama. Meliputi, Wanito Utomo, Putri Indonesia, Aisyiyah, Jong Islamieten Bond, Wanita Taman Siswa, Jong Java Meisjeskring, dan Wanito Katholik.
Kongres pertama itu digelar pada 22-25 Desember 1928 yang menghasilkan pembentukan organisasi perempuan Indonesia pertama dan mandiri bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Kowani yang masih eksis hingga saat ini.
View this post on Instagram
Tanggal bersejarah 22 Desember inilah yang kemudian ditetapkan Presiden Soekarno menjadi Hari Ibu di Indonesia. Peringatan Hari Ibu dikukuhkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur.
Baca juga: Asal Usul Telur Paskah dan Makna di Baliknya
Oleh sebab itu, makna peringatan Hari Ibu di Indonesia merupakan kebangkitan kaum perempuan dalam menggalang persatuan dan kesatuan, serta tidak dapat dipisahkan dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.