Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 14:11 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.comHari Raya Waisak bagi umat Buddha di Indonesia tahun ini akan diperingati pada Senin (16/5/2022) mendatang. 

Hari raya ini biasanya dirayakan pada bulan Mei setiap tahunnya, tepatnya saat terjadinya bulan purnama. 

Adapun nama lain dari Waisak adalah Vesak atau Vaishakha dalam bahasa Sanskerta, serta menjadi sebuah perayaan penting dalam Buddha Theravada, dikutip dari Britannica.com, Selasa (10/5/2022).

Umumnya Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional di sejumlah negara di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia.

Dalam perayaannya, para umat akan melakukan pelayanan khusus, di antarnya pemberian makanan kepada para biksu atau mengadakan pelepasan burung.

Baca juga: 

Makna Trisuci Waisak

Ketua Umum Pimpinan Pusat Permabudhi (Persatuan Umat Buddha Indonesia), Prof. Dr. Philip K. Widjaja menyebutkan, ada tiga peristiwa penting dalam peringatan Waisak.

Tiga peristiwa penting bagi penganut agama Buddha tersebut bertajuk Trisuci Waisak dan dirayakan setiap tahunnya sebagai Hari Raya umat Buddha. 

Bhiku melakukan ritual pradaksina, memutari candi sebanyak tiga kali searah jarum jam saat perayaan Tri Suci Waisak 2565 BE di Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (26/5/2021). Perayaan Tri Hari Suci Waisak tersebut digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Bhiku melakukan ritual pradaksina, memutari candi sebanyak tiga kali searah jarum jam saat perayaan Tri Suci Waisak 2565 BE di Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (26/5/2021). Perayaan Tri Hari Suci Waisak tersebut digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Pertama adalah lahirnya Siddharta Gautama, lalu Siddharta Gautama mendapat penerangan, dan wafatnya Sang Buddha Siddharta Gautama,” jelas Philip kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022). 

Kelahiran Siddharta Gautama terjadi di Taman Lumbini pada 623 SM (sebelum masehi), dan pada saat itu kondisinya bersih tanpa noda, bisa berdiri tegak, serta langsung bisa berjalan. 

Kemudian, atas kelahiran tersebut, pimpinan Asita Kaladewala meramalkan bahwa pada masa depan Siddharta Gautama akan menjadi seorang Chakrawatin atau Maharaja Dunia.

Halaman:
Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com