Oleh: Safri Haliding*
BAYANGKAN kita duduk santai menikmati secangkir kopi dengan nyaman di kursi rumah di Jakarta dan secara bersamaan kita berjalan secara virtual ke kamar hotel di Turki untuk liburan yang akan datang.
Apakah itu terdengar seperti film sci-fi? Tidak. Inilah yang akan dilakukan oleh metaverse di industri pariwisata.
Metaverse mengundang banyak perhatian publik dan dunia bisnis, setelah Mark Zuckerberg menyampaikan untuk mengubah identitas Fecebook menjadi Meta Platforms Inc.
Metaverse berasal dari kata meta dan universal. Meta berarti melampui dan universe berarti semesta.
Jadi metaverse adalah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut melalui kombinasi teknologi, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan video sehingga pengguna seolah "hidup" dalam dunia digital.
Metaverse ke depan akan memberikan dampak ke berbagai industri salah satunya industri pariwisata.
Melalui pengalaman imersif yang ditawarkan metaverse bisa dikemas pelaku industri pariwisata sebagai new experience bagi wisatawan yang bermuara pada customer satisfaction.
Teknologi imersif merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.
Dunia digital yang dijanjikan metaverse adalah solusi untuk mengubah industri pariwisata membangkitkan industri travel dan perhotelan yang dilanda pandemi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.