KOMPAS.com - Peristiwa tenggelamnya wisatawan saat tengah berenang di laut beberapa kali terjadi.
Pada tahun 2020, misalnya, dua remaja di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, hilang terseret ombak. Dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (2/1/2020), mereka diduga berenang di area rip current.
Selanjutnya, pada bulan Februari 2022, 11 orang tersapu ombak saat menggelar ritual di Pantai Payangan, Jawa Timur. Diduga penyebabnya adalah rip current.
Dalam dunia sains, arus laut yang sering menyeret korban ke tengah laut disebut sebagai rip current, dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/2/2022).
Baca juga:
"Secara ilmiah, rip current adalah arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit, yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah," jelas Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Secara fisis, rip current terbentuk jika gelombang laut datang dan mengempas garis pantai yang berbentuk teluk, atau cekungan.
Oleh karena itu, Daryono mengimbau wisatawan agar berhati-hati saat bermain di perairan yang memiliki garis pantai berbentuk teluk atau cekungan.
Ilustrasi pertemuan dua arus susur pantai saat terjadi boleran atau rip current yang terjadi di pantai.
Daryono menjelaskan bahwa rip current rawan terjadi di permukaan pantai yang berbentuk teluk-teluk kecil, atau bentuk pantai yang membusur seperti bulan sabit.
Di sisi lain, tidak ada waktu pasti terkait kapan kemunculan rip current, sebab bisa terjadi sewaktu-waktu, selama ada angin topan yang membangkitkan ombak.
Baca juga:
Kendati demikian, tanda kemunculan rip current bisa dikenali, misalnya saat permukaan laut cenderung lebih tenang daripada gelombang di sekitarnya yang menuju pantai.
"Perhatikan buih ombak yang datang, bila ada celah di antara buih-buih gelombang itu, maka kemungkinan di sekitar area itu sedang terjadi rip current atau arus pecah," ujarnya.
Kemudian untuk ciri lainnya, yakni saat warna air laut cenderung lebih keruh dibanding sekitarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.