Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hari Raya Waisak dan Kenapa Tanggal Perayaannya Berubah-ubah

Kompas.com - 11/05/2022, 15:06 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setiap tahunnya umat Buddha di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Waisak.

Di Indonesia, tahun ini Hari Raya Waisak akan diperingati pada 16 Mei 2022 atau 2566 BE (Buddhist Era). 

Bila diperhatikan, tanggal perayaan Hari Raya Waisak berbeda-beda. Pada tahun 2021, misalnya hari raya ini diperingati pada 26 Mei, sedangkan pada tahun 2020 hari raya ini jatuh pada tanggal 7 Mei. Mengapa demikian?

Kenapa tanggal perayaan Waisak berubah-ubah?

Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia, Suhadi Sendjaja, mengatakan bahwa setiap tahunnya tanggal perayaan Hari Raya Waisak bisa berubah. 

“Bisa berbeda karena penentuan dari Hari Raya Waisak itu berdasarkan dari Lunar Calendar atau Kalender Bulan,” kata Suhadi kepada Kompas.com, Selasa (10/4/2022).

“Hari Raya Waisak itu setiap tahunnya dirayakan saat bulan purnama, dan sebenarnya bisa terjadi kapan saja setiap tahunnya,” tambahnya. 

Namun, biasanya disesuaikan juga dengan kalender umat Buddha atau kalender bulan kuno (Vesakha) dan umumnya Waisak jatuh pada bulan April, Mei, atau Juni. 

Kalender Bulan itu dihitung sesuai dengan perubahan fase bulan, yakni saat bulan baru, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan purnama. 

Baca juga: 

Bhiku melakukan ritual pradaksina, memutari candi sebanyak tiga kali searah jarum jam saat perayaan Tri Suci Waisak 2565 BE di Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (26/5/2021). Perayaan Tri Hari Suci Waisak tersebut digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Bhiku melakukan ritual pradaksina, memutari candi sebanyak tiga kali searah jarum jam saat perayaan Tri Suci Waisak 2565 BE di Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (26/5/2021). Perayaan Tri Hari Suci Waisak tersebut digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Suhadi menjelaskan, pada saat perayaan Hari Raya Waisak ada momen yang disebut Bulan Purnama Shidi yakni saat Bulan benar-benar berbentuk sempurna dan bersinar terang. 

“Saat itulah orang-orang akan membunyikan lonceng, merapalkan mantra, dan ada juga yang bermeditasi,” katanya. 

Baca juga: Hari Raya Waisak, Apa Itu Waisak dan Bagaimana Umat Buddha Merayakannya?

Ketika merayakan Hari Raya Waisak, selain menggelar festival, umat Budhha juga biasanya akan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan.

“Untuk festivalnya tahun ini Hari Raya Waisak dirayakan di area Candi Borobudur dengan menerbangkan lampion,” ujarnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada perayaan Waisak, umat Buddha juga menggelar banyak acara, misalnya donor darah hingga bersih-bersih taman makam pahlawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com