Oktoberfest pertama digelar pada 12 Oktober 1810, dalam perayaan pernikahan putra mahkota Bavaria, yang kemudian menjadi Raja Louis I, dengan Putri Therese von-Sachsen-Hildburghausen.
Festival pertama berakhir lima hari kemudian dengan acara pacuan kuda yang diadakan secara terbuka, yang kemudian disebut Theresienwiese "hijau Therese".
Menurut situs resminya, Oktoberfest diselenggarakan di Theresienwiese sebagai tempat pekan raya terbesar di Munich.
Baca juga:
Pada tahun berikutnya, perlombaan digabungkan dengan pameran pertanian negara bagian dan pada 1818 mulai diperkenalkan stan yang menyajikan makanan dan minuman.
Festival itu kemudian berkembang semakin besar setiap tahunnya, hingga pada akhir abad ke-20 stan berkembang menjadi ruang selebrasi minum bir besar yang terbuat dari kayu lapis, dengan balkon dan grup musik.
Masing-masing pembuat bir Munich akan mendirikan satu area sementara, dengan kapasitas tempat duduk sekitar 6.000 orang.
Wali kota Munich akan mengetuk tong pertama sebagai tanda festival dibuka.
Total konsumsi bir selama Oktoberfest mencapai sekitar 7,5 juta liter.
Sementara pada 2019 lalu atau Oktoberfest terakhir sebelum pandemi, sebanyak 6,3 juta pengunjung datang dan meminum total 7,3 juta liter bir, seperti dikutip Kompas.com dari DW.
Selain menyajikan bir, pabrik-pabrik bir yang berpartisipasi juga akan ikut serta dalam parade yang menampilkan gerobak bir dan kendaraan hias, bersama dengan orang-orang yang mengenakan kostum rakyat.
Meski populer sebagai festival minum bir dan makan bersama, namun Oktoberfest juga menyajikan banyak hiburan lain, seperti permainan, wahana hiburan, musik, dan tarian.
Festival ini menjadi momen beristirahat dari hiruk pikuk keseharian. Para pengunjung juga berkesempatan menyaksikan patung perunggu Bavaria yang berdiri setinggi 18 meter.
Baca juga:
Menurut situs resminya, pengunjung yang datang, baik tua maupun muda, akan hadir mengenakan pakaian yang menarik perhatian atau disebut Dirndl. Mereka akan memakai blus dan celemek meriah serta celana kulit halus yang dipadukan dengan kemeja dan jaket tradisional.
Kostum tradisional ini pertama kali dipakai pada abad ke-19 oleh para petani dan pekerja.
Di antara sekitar enam juta pengunjung Oktoberfest yang datang setiap tahunnya, banyak antaranya merupakan wisatawan, sehingga terselenggaranya festival ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang melancong ke Jerman, khususnya Munich.
Masa pandemi ternyata bukan kali pertama festival tersebut ditunda. Sebelumnya, Oktoberfest pernah dibatalkan sebanyak 26 kali selama lebih dari dua abad penyelenggaraannya.
Sebagian besar pembatalan disebabkan oleh perang, namun dua kali di antaranya adalah akibat wabah kolera.
Baca juga: Pesta Bir Oktoberfest di Jerman Batal Lagi Tahun Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.