Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Absen 2 Tahun, Oktoberfest di Jerman Kembali Digelar

Kompas.com - 11/05/2022, 16:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Oktoberfest pertama digelar pada 12 Oktober 1810, dalam perayaan pernikahan putra mahkota Bavaria, yang kemudian menjadi Raja Louis I, dengan Putri Therese von-Sachsen-Hildburghausen.

Festival pertama berakhir lima hari kemudian dengan acara pacuan kuda yang diadakan secara terbuka, yang kemudian disebut Theresienwiese "hijau Therese".

Menurut situs resminya, Oktoberfest diselenggarakan di Theresienwiese sebagai tempat pekan raya terbesar di Munich.

Baca juga:

Pada tahun berikutnya, perlombaan digabungkan dengan pameran pertanian negara bagian dan pada 1818 mulai diperkenalkan stan yang menyajikan makanan dan minuman.

Festival itu kemudian berkembang semakin besar setiap tahunnya, hingga pada akhir abad ke-20 stan berkembang menjadi ruang selebrasi minum bir besar yang terbuat dari kayu lapis, dengan balkon dan grup musik.

Masing-masing pembuat bir Munich akan mendirikan satu area sementara, dengan kapasitas tempat duduk sekitar 6.000 orang.

Wali kota Munich akan mengetuk tong pertama sebagai tanda festival dibuka.

Ilustrasi suasana di Oktoberfest, Jerman.situs oktoberfest.de Ilustrasi suasana di Oktoberfest, Jerman.

Total konsumsi bir selama Oktoberfest mencapai sekitar 7,5 juta liter.

Sementara pada 2019 lalu atau Oktoberfest terakhir sebelum pandemi, sebanyak 6,3 juta pengunjung datang dan meminum total 7,3 juta liter bir, seperti dikutip Kompas.com dari DW.

Selain menyajikan bir, pabrik-pabrik bir yang berpartisipasi juga akan ikut serta dalam parade yang menampilkan gerobak bir dan kendaraan hias, bersama dengan orang-orang yang mengenakan kostum rakyat.

Meski populer sebagai festival minum bir dan makan bersama, namun Oktoberfest juga menyajikan banyak hiburan lain, seperti permainan, wahana hiburan, musik, dan tarian.

Festival ini menjadi momen beristirahat dari hiruk pikuk keseharian. Para pengunjung juga berkesempatan menyaksikan patung perunggu Bavaria yang berdiri setinggi 18 meter.

Baca juga:

Menurut situs resminya, pengunjung yang datang, baik tua maupun muda, akan hadir mengenakan pakaian yang menarik perhatian atau disebut Dirndl. Mereka akan memakai blus dan celemek meriah serta celana kulit halus yang dipadukan dengan kemeja dan jaket tradisional.

Kostum tradisional ini pertama kali dipakai pada abad ke-19 oleh para petani dan pekerja.

Ilustrasi suasana di Oktoberfest, Jerman.situs oktoberfest.de Ilustrasi suasana di Oktoberfest, Jerman.

Di antara sekitar enam juta pengunjung Oktoberfest yang datang setiap tahunnya, banyak antaranya merupakan wisatawan, sehingga terselenggaranya festival ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang melancong ke Jerman, khususnya Munich.

Masa pandemi ternyata bukan kali pertama festival tersebut ditunda. Sebelumnya, Oktoberfest pernah dibatalkan sebanyak 26 kali selama lebih dari dua abad penyelenggaraannya.

Sebagian besar pembatalan disebabkan oleh perang, namun dua kali di antaranya adalah akibat wabah kolera.

Baca juga: Pesta Bir Oktoberfest di Jerman Batal Lagi Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com