Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Bukit Tuwit di Manggarai Timur NTT, Kawasan Penghasil Kopi

Kompas.com - 12/05/2022, 15:25 WIB
Markus Makur,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

TUWIT, KOMPAS.com - Kawasan Bukit Tuwit di Kecamatan Elar Raya (Elar dan Elar Selatan) mungkin lebih dikenal sebagai kampung adat tua yang memancarkan nuansa sakral dan mistis.

Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa warga di kampung ini memiliki kawasan perkebunan kopi seluas sekitar 2 hektare yang menarik untuk dieksplorasi.

Baca juga: Ajaibnya Air Terjun Pangkadari di Manggarai NTT, Mirip Sungai di Inggris

Kebun kopi di kampung adat tua di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu ditanami tanaman kopi dari berbagai suku di wilayah tersebut.

Selain menghasilkan kopi robusta dan arabika, Kampung Tuwit diketahui juga menghasilkan kopi langka Yellow Caturra.

Warganya, baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama menjadikan kebun kopi sebagai sumber ekonomi. Adapun warga di Manggarai Timur memang kebanyakan merupakan masyarakat petani.

Baca juga: Wisata ke Lembah Colol di NTT, Jangan Kaget Kalau Disambut Nasi Kaget

Umumnya, kaum laki-laki memetik kopi, sementara kaum perempuan yang menanam.

Hasil penjualan kopi dapat digunakan untuk membiayai hidup sehari-hari, termasuk sekolah.

"Kecamatan Elar Selatan sudah terkenal dengan kawasan perkebunan kopi. Setiap tahun masyarakat memetik kopi sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga," kata warga Elar Selatan, Marselus Ekung, kepada Kompas.com, Sabtu (07/05/2022).

Adapun kawasan perkebunan kopi terletak di Lenggor, Kota Tunda-Sopang Rajong, dan Runus.

Minum kopi sendiri sudah menjadi tradisi bagi orang Manggarai Timur dan dianggap sebagai warisan budaya. Sehari-hari, mereka biasa menikmati kopi pahit.

Ilustrasi kopi hitamUNSPLASH/Erick Chévez Ilustrasi kopi hitam

Dalam sehari, sebagian warga Manggarai Timur yang gemar ngopi bisa minum sebanyak tiga hingga empat gelas kopi hitam setiap harinya.

Kompas.com sempat mencicipi kopi khas Kampung Tuwit. Rasa kopinya sangat khas daerah pegunungan, dengan rasa pahit berpadu asam. Aromanya juga begitu menggugah semangat dan membuat kita rasanya ingin menambah lagi.

Baca juga: River Tubing di Manggarai Timur NTT, Rasakan Sejuknya Air dan Alam Asri

Dikenal mistis

Kampung adat tua tersebut juga dikenal memancarkan nuansa sakral dan mistis. Kampung Tuwit dengan ada mesbah atau Compang.

Saat itu, Kompas.com bersama beberapa rekan mengunjungi kampung didampingi Tobias, penerus tua adat Suku Ngujul.

Kami mendaki sebuah bukit dan menjelajahi kawasan perkebunan kopi siap panen, yang sebelumnya telah dijelaskan. Kopi yang sudah masak terlihat memiliki warna merah.

Kawasan kebun kopi di kawasan Tuwit, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (7/5/2022). Saat ini lagi musim panen. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kawasan kebun kopi di kawasan Tuwit, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (7/5/2022). Saat ini lagi musim panen. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com