Ketika tiba di watu Compang, batu mesbah Tuwit, Tobias menjelaskan bahwa tamu hanya bisa berkunjung jika didampingi dirinya atau kakaknya. Jadi, tidak ada warga lain yang bisa berkunjung ke Bukit Tuwit sendirian.
Jika ada warga yang melanggar, maka harus menanggung risikonya.
"Banyak kisah orang tersesat di Bukit Tuwit saat mengantar tamu tanpa seizin mereka atau Suku Ngujul," jelasnya.
Baca juga: 5 Air Terjun Unik di Manggarai Timur NTT, Ada yang Punya Sarang Walet
Tobias menjelaskan, bukit Tuwit dengan berbagai kisah mistisnya sudah diketahui secara luas oleh masyarakat Desa Langgasai dan Kecamatan Elar Selatan.
Selain mengenai kunjungan, orang yang berkunjung juga dilarang mengambil sesuatu dari sana.
Di lokasi juga terdapat sebuah pohon mistis yang dilarang untuk digoyang. Konon, menggoyang pohon itu bisa mendatangkan hujan secara tiba-tiba.
Di sekitar kampung ada Betong Ndiwal, bambu Ndiwal yang sangat mistis.
Bambu atau Betong Ndiwal dilarang keras untuk dipotong dan warga juga dilarang mengambil bambu keringnya.
Baca juga: 12 Pantai di Manggarai Timur NTT, Cocok Dikunjungi Saat Libur Panjang
Menurut Tobias, memotong bambu kering dan membawanya pulang bisa membuat seseorang sakit dan terkena malapetaka kematian.
Oleh karena itu, ia juga tak berani memotong Betong Ndiwal tersebut karena dianggap sebagAi pesan dari leluhurnya.
"Kisah Ndiwal merupakan manusia dengan kekuatan mistis di wilayah Elar Selatan. Bahkan ada jejak telapak kakinya. Biasa disebut Repa Ndiwal. Ripa Ndiwal adalah jejak telapak kakinya. Telapak kaki raksasa," kata Tobias.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.