Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ghan Kosu, Tradisi Syukuran Hasil Panen yang Wajib Dilaksanakan di NTT

Kompas.com - 12/05/2022, 19:06 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Suara ayam berkokok membangunkan warga Kampung Kota Tunda-Sopang Rajong di Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (6/5/2022).

Tetua adat, serta para perempuan dan laki-laki di rumah masing-masing menyiapkan tradisi tahunan Ghan Kosu. 

Dalam dialek masyarakat Sopang Rajong, Ghan Kosu bermakna tradisi makan nasi baru. Ghan artinya makan, sedangkan kosu artinya nasi baru hasil panenan dalam musim kerja selama satu tahun.

Baca juga: Menjelajahi Bukit Tuwit di Manggarai Timur NTT, Kawasan Penghasil Kopi

Makna lainnya adalah syukuran tahunan dalam satu musim tanam menurut kalender pertanian masyarakat Manggarai Timur.

Setelah melakukan segala persiapan, warga menunggu kehadiran tetua adat sebagai pembawa tradisi, yakni Paulus Latong. Mereka kemudian melaksanakan tradisi adat dari 29 suku di kampung tersebut.

Baca juga: Teluk Nanga Lok di NTT Masuk 10 Besar Anugerah Pesona Indonesia 2022

Tradisi Ghan Kosu wajib dilaksanakan agar tidak terjadi bencana

Tua adat Kampung Kota Tunda-Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kab. Manggarai Timur, NTT, Jumat, (6/5/2022) malam melaksanakan ritual syukuran ghan kosu. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Tua adat Kampung Kota Tunda-Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kab. Manggarai Timur, NTT, Jumat, (6/5/2022) malam melaksanakan ritual syukuran ghan kosu. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Latong dan warga memulai tradisi sejak pukul 07.00 Wita. Satu per satu rumah adat dari 29 suku di kampung itu secara bergantian melaksanakan tradisi ini, dan para laki-laki di kampung itu harus menghadiri tradisi tersebut.

"Satu tahun masa kalender pertanian bagi petani Manggarai Timur dilakukan 4-5 tradisi adat. Ada 29 suku yang mendiami perkampungan Kota Tunda-Sopang Rajong, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan," tutur Latong kepada Kompas.com, Sabtu (8/5/2022).

"Tradisi Ghan Kosu merupakan tradisi permohonan agar semua hasil pertanian berhasil. Ghan Kosu adalah syukur panen tiap tahun. Tradisi ini puncak dari masa tanam satu tahun kalender pertanian. Petani Manggarai Timur memiliki kalender tanam," tambahnya. 

Latong mengatakan bahwa tradisi ini berakhir dengan tarian danding ghan kosu. Ada juga tari tandak, tari kegembiraan dan kebahagian usai musim panen dalam satu kalender pertanian.

Tua Teno Kampung Kota Tunda-Sopang Rajong dari Suku Nanga Senda, Arnoldus Rondo dan Ubaldus Wangge, dari Gelarang Nanga menjelaskan, 29 suku dengan rumah adat masing-masing melaksanakan tradisi Ghan Kosu

Keduanya mengatakan bahwa inilah kalender pertanian yang diwariskan leluhur Sopang Rajong.

Baca juga:

Pada musim tanam baru bulan Oktober, terdapat beberapa tradisi, salah satunya Ghan Uwi atau makan umbi-umbian dalam tahun baru adat. Bahasa adatnya adalah "kau susu watu konda mata radi" (Tahun lama ditinggalkan, menyongsong masa tanam baru).

"Lingkaran kalender tanam yang diwariskan berpuncak pada Ghan Kosu dalam satu kampung. Seluruh warga kampung harus hadir dan sesajen disiapkan ayam kampung dari berbagai jenis warna bulu ayam," jelasnya. 

Apabila warga Kampung Kota Tunda-Sopang Rajong tidak melaksanakan tradisi ini, maka dipercaya akan terjadi bencana besar dan kematian.

Selain itu, tanaman milik masyarakat diyakini juga akan tidak berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com