KOMPAS.com – Banyuwangi merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang pas dikunjungi saat libur panjang.
Ada beberapa jalan utama menuju The Sunrise of Java (julukan Banyuwangi), salah satunya adalah via Gunung Gumitir.
Jalan itu akan dilalui mereka yang berkendara dari wilayah selatan, seperti Kabupaten Jember dan Lumajang.
Baca juga: Pilihan Transportasi Yogyakarta ke Banyuwangi, Ada Kereta Api dan Bus
Adapun jalur Gumitir adalah satu-satunya jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi.
Meski merupakan jalan utama, pengendara harus ekstra hati-hati saat melewati kawasan Gumitir.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (27/4/2022) jalur Gumitir memang rawan tanah longsor dan pohon tumbang.
Kompas.com juga sempat berkendara melalui jalur Gumitir pada Rabu (11/5/2022) saat hendak ke Banyuwangi dari Jember.
Sebagai info, jalur Gumitir yang melewati kawasan perbukitan membentang sejauh sekitar 9,5 kilometer (km). Jalan berada di sisi tebing dan jurang yang rawan longsor.
Jika dari arah Jember, jalan menanjak dimulai dari Makam Habib Ali Bin Abdullah Al Hamid. Setelah itu, kondisi jalan penuh kelokan dan tanjakan.
Di beberapa titik, pengendara harus melalui tanjakan cukup terjam dan tikungan curam sekaligus, sehingga rawan kecelakaan.
Baca juga: Banyuwangi Festival 2022 Sajikan 99 Atraksi Selama Setahun ke Depan
Adapun tikungan tajam terakhir (jika dari arah Jember) di Gumitir ada setelah Patung Gandrung. Setelah itu, tak lama lagi jalan akan sampai kembali di kawasan dataran rendah.
Menurut pengamatan Kompas.com saat melalui jalur Gumitir, Rabu, kodisi jalan memang sempit dan berkelok.
Karena merupakan jalan utama, jalan Gumitir juga dilalui banyak kendaraan besar, seperti truk dan kontainer.
Hal itulah yang membuat jalan rawan macet, terutama saat ada kendaraan besar yang berjalan lambat. Kendaraan di belakangnya pun akan kesulitan menyalip karena banyak tikungan dan blind spot.
Selain itu, kondisi jalan Gumitir juga sempit karena hanya terdiri dari dua ruas dan sebagian besar hanya dipisahkan oleh marka lurus yang tidak boleh sampai dilanggar karena bisa menyebabkan kecelakaan
Salah satu pengendara bernama Ilham yang Kompas.com temui di salah satu warung makan Gumitir mengatakan, ia sudah cukup familiar dengan jalur Gumitir.
“Saya minimal seminggu sekali lewat jalur Gumitir karena kerja di sana,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Legenda Pantai Watu Ulo Jember, Ada Batu seperti Ular Raksasa
Meski sudah biasa melalui jalur Gumitir, Ilham tetap berharap ada pelebaran jalan, sehingga jalur tidak akan macet jika ada kendaraan besar yang melaju pelan.
“Denger-denger ada proyek jalur lintas selatan di selatan jalur Gumitir. Kalau ada, ya semoga segera jadi, biar gampang kalau dari Jember mau ke Banyuwangi,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.