KOMPAS.com - Lintang Cetho Park merupakan obyek wisata baru di kawasan lereng Gunung Lawu sisi utara, tepatnya di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah. Destinasi wisata yang baru buka pada 1 Mei 2022 ini, mengusung konsep wisata alam.
Owner Representative Lintang Cetho Park Emiko menjelaskan, tempat wisata ini mempunyai sejumlah fasilitas. Salah satunya adalah fasilitas berkeliling sejumlah destinasi wisata di sekitar Lintang Cetho Park menggunakan mobil klasik Volkswagen (VW) dan jeep.
“Dengan kehadiran Lintang Cetho Park ini, harapan kami bisa mengangkat destinasi di Lawu utara, semakin dilirik wisatawan, dan semakin banyak yang berkunjung,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/5/2022).
Dalam perjalanan, wisatawan akan diajak singgah ke sejumlah tempat wisata sesuai dengan rute yang dipilih. Pilihan tempat wisata yang disinggahi termasuk kebun teh dan kawasan Candi Cetho. Selanjutnya, titik akhir perjalanan wisatawan tersebut adalah Lintang Cetho Park.
Baca juga: Harga Tiket Lintang Cetho Park, Wisata Alam Baru untuk Libur Panjang
Baca juga: Main ke Lintang Cetho Park, Naik VW Keliling Kebun Teh dan Candi Cetho
Iko, sapaan akrabnya menjelaskan, lokasi Lintang Cetho Park berjarak dua kilometer, atau lima menit perjalanan dari Candi Cetho.
Selain Candi Cetho, Lintang Cetho juga dikelilingi banyak tempat wisata yang bisa sekalian dikunjungi, yakni berikut ini:
Candi Cetho merupakan situs bersejarah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Seperti disampaikan sebelumnya, jarak Lintang Cetho Park ke Candi Cetho hanya 2 kilometer atau 5-10 menit perjalanan.
“Jadi, lokasi kami tepat di bawah Candi Cetho,” ujar Iko.
Mengutip laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, situs Candi Cetho diperkirakan dibangun sekitar 1451-1470 pada zaman Kerajaan Majapahit. Candi bercorak HIndu ini mempunyai arsitektur menyerupai punden berundak.
Ada 13 teras yang tersusun dari barat ke timur, dengan pola susunan makin ke belakang makin tinggi dan dianggap paling suci. Masing-masing halaman teras dihubungkan oleh sejumlah pintu dan jalan setapak yang seolah-olah membagi halaman teras menjadi dua bagian.
Baca juga: Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Simak Estimasi Waktunya
Di teras terakhir terdapat candi induk. Nama cetho, yang dalam bahasa Jawa berarti jelas, digunakan sebagai nama dusun tempat candi ini berada.
Sebab, dari lokasi Dusun Cetho orang dapat melihat dengan jelas ke berbagai arah, seperti pemandangan Kota Karanganyar, Solo Gunung Merbabu, Merapi, Sumbing, dan Lawu
Kebun teh ini berada di ketinggian 800 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), seperti dikutip dari Tribun Travel (30/5/2021). Oleh sebab itu, udara di kebun teh Kemuning segar dan sejuk.
Pengunjung akan disambut oleh hamparan hijau perkebunan teh saat tiba di lokasi wisata. Selain berkeliling kebun teh, wisatawan dapat mengambil foto Instagramable bertema alam maupun menikmati kuliner di sekitar kebun teh Kemuning.
Lokasi kebun teh ini berada di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Dari Lintang Cetho Park, hanya perlu menempuh perjalanan 10 menit dengan jarak 2,8 kilometer.
Baca juga: Menikmati Teh Tradisional Kemuning yang Tembus Pasar Mancanegara
“Dari kemuning ke Lintang Cetho Park menggunakan mobil sekitar 10-15 menit, tapi kalau pakai jeep atau VW sekitar 20 menit,” jelas Iko.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Kemuning juga bisa menjajal wisata adrenalin yakni paralayang.
Mengutip laman Paralayang Kemuning, lokasi lepas landas (take off) berada di sebuah bukit yang biasa disebut Bukit Teletubbies.
Baca juga: Mampir ke Candi Cetho, Candi Hindu di Lereng Gunung Lawu
Baca juga: Romantisme Candi Cetho Berselimut Kabut
Ditemani instruktur andal, wisatawan dapat terbang di atas ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari atas, wisatawan dapat melihat panorama kebun teh serta perbukitan hijau.
Selain Candi Cetho, terdapat situs peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya yakni Candi Sukuh. Mengutip Kompas.com (29/11/2021), keunikan bangunan Candi Sukuh adalah tanpa stupa
Sekilas, bangunan Candi Sukuh justru mirip dengan piramida Suku Maya (Chichén Itzá) di Meksiko. Meski begitu, struktur candi ini adalah punden berundak yang lazim pada era akhir Majapahit, seperti Candi Cetho dan Kethek.
Candi yang menghadap ke arah barat ini, diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Suhita, Ratu Majapahit yang memerintah pada 1429-1446.
Candi di ketinggian 910 mdpl ini, mempunyai tiga teras yang melambangkan tingkatan menuju kesempurnaan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Sukuh, Candi Tanpa Stupa di Karanganyar
Adapula relief yang melambangkan tiga dunia, yakni dunia bawah, dunia tengah, dan dunia atas. Ketiga dunia itu meunjukkan tahap yang harus dilalui manusia untuk mencapai nirwana.
Jarak Lintang Cetho Park menuju Candi Sukuh sekitar 10 kilometer, dengan waktu tempuh 24 menit.
Bagi kamu yang ingin menjajal pengalaman seru river tubing, ada Kali Pucung River Tubing di dekat Lintang Cetho Park. Lokasinya berjarak 4,3 km atau 11 menit berkendara dari Lintang Cetho Park.
Seperti river tubing pada umumnya, pengunjung menaiki ban yang ditautkan satu sama lain untuk menyusuri aliran sungai.
Demi keamanan, pengunjung juga harus memakai pelampung dan helm. Lokasinya berada di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar.
Wisata alam selanjutnya di dekat Lintang Cetho Park adalah air terjun Jumog. Mengutip Kompas.com (1/3/2019), air terjun ini menampilkan panorama eksotis karena masih asri dan alami.
Aliran air terjun berasal langsung dari sumber mata air di Gunung Lawu sehingga terjaga kesegarannya. Selain menikmati pemandangan air terjun, wisatawan bisa berfoto, berenang di kolam renang atau di bawah aliran air terjun, dan menikmati kuliner di sekitarnya.
Jaraknya dari Lintang Cetho Park adalah 10,7 km atau 28 menit dengan berkendara. Lokasinya berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar
Masih satu desa dengan Candi Cetho, terdapat satu telaga dengan pemandangan indah, yakni Telaga Madirda.
Telaga yang berada di kawasan perbukitan ini sudah ditata, sehingga nyaman dikunjungi wisatawan.
Baca juga: Telaga Madirda yang Menawan di Kaki Gunung Lawu, Pas untuk Liburan Akhir Pekan
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Telaga Madirda, antara lain naik becak air, kulineran, dan camping.
Selain air terjun Jumog, Kabupaten Karanganyar memiliki destinasi wisata air terjun yang tak kalah menarik yakni air terjun Parang Ijo.
Mengutip Tribunnews Wiki, (16/4/2020), air terjun yang berada di kaki Gunung lawu ini masih asri. Di sisi kanan kiri air terjun, banyak ditumbuhi pepohonan hijau yang rimbun.
Nama Parang Ijo diambil dari legenda pohon keramat yang tumbang saat banjir bandang. Pohon yang hanya bersama air banjir itu kemudian berhenti di sebuah tebing.
Baca juga: Candi Sukuh Karanganyar, Sekilas Mirip Piramida Suku Maya di Meksiko
Baca juga: Desa Wisata Karanganyar Borobudur Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia
Lama-kelamaan pohon tersebut menjadi hijau, sehingga terbentuklah air terjun Parang Ijo. Artinya, air yang terjun di antara parang atau tebing dengan banyak pepohonan hijau disekitarnya.
Debit air yang tidak begitu deras menjadikan air terjun ini tempat wisata paling favorit. Lokasinya di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.