Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pagoda Nusantara di Perbukitan Bangka, Ada Pohon Bodhi

Kompas.com - 17/05/2022, 06:04 WIB
Heru Dahnur ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.comPagoda Nusantara di perbukitan Rebo, Desa Rebo, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu lokasi ibadah Waisak 2566 BE, Senin (16/05/2022).

Pagoda yang terdiri dari tiga lantai itu menjulang setinggi lima belas meter dengan pemandangan laut lepas.

"Pagoda ini telah berusia 18 tahun, sejak mulai dibangun 2004 lalu," kata Pengelola Pagoda Nusantara, Sun Han kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Melihat Pohon Bodhi, Tempat Buddha Bersemedi di Pagoda Nusantara Bangka

Menurut Sun Han, bukit Rebo dipilih sebagai lokasi pembangunan pagoda setelah dilakukan pertimbangan yang matang.

Pertimbangan tersebut yakni dukungan kultur masyarakat setempat dan adanya kepercayaan bukit Rebo sebagai bukit religius.

Perbukitan tersebut merupakan salah satu perbukitan yang cukup tinggi di Bangka.

Baca juga:

Sebelah sisi pagoda berhadapan langsung dengan lautan lepas dan sisi lainnya menghadap dataran rendah yang merupakan permukiman warga dan kawasan perkotaan.

"Bertepatan dengan waisak hari ini, banyak juga pengunjung datang untuk beribadah dan meditasi," ujar Sun Han.

Dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Pagoda Nusantara berjarak sekitar 35 kilometer.

Lokasi itu dapat ditempuh menggunakan jalur jalan raya Sungailiat atau jalan lintas timur.

Baca juga:

Selanjutnya, pengunjung memasuki jalan desa menuju pagoda. Sebagian jalan sudah beraspal dan sebagian lainnya masih berupa jalan batu.

Namun, setibanya di gerbang pagoda, seluruh badan jalan sudah dilapisi semen beton.

Tarif masuk Pagoda Nusantara dan tips berkunjung

Pada hari biasa pengunjung pagoda dikenakan biaya masuk Rp 20.000 per orang dan Rp 25.000 khusus saat hari libur.

Karena berada di perbukitan, maka jalan menuju pagoda cukup terjal.

Pengunjung harus memastikan kondisi kendaraannya layak jalan agar tidak mogok mendadak saat melewati tanjakan.

Baca juga: Jika ke Tomohon, Mampirlah di Wihara dan Pagoda nan Indah Ini

Meski begitu, pengelola pagoda juga menyediakan kendaraan angkutan untuk pengunjung dengan tarif Rp 10.000 per orang.

kendaraan tersebut mengangkut penumpang dari gerbang tiket ke lokasi parkiran pagoda yang berjarak sekitar 600 meter.

Dari lokasi parkir pagoda, selanjutnya pengunjung menaiki anak tangga yang cukup panjang hingga kemudian tiba di halaman pagoda.

Karena harus melalui topografi perbukitan, maka disarankan agar para pengunjung memastikan kesiapan kondisi fisik sebelum memulai perjalanan.

Baca juga: Napak Tilas Waisak, Sejarah Hingga Bagaimana Perayaannya

 

Pohon bodhi yang tumbuh di samping Pagoda Nusantara, Bangka, Senin (16/5/2022).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Pohon bodhi yang tumbuh di samping Pagoda Nusantara, Bangka, Senin (16/5/2022).

Adanya pohon Bodhi

Selain tempat beribadah, Pagoda Nusantara juga menjadi lokasi rekreasi. Pepohonan yang tumbuh lebat di sana terasa begitu menyegarkan suasana.

Selain itu, tersedia anjungan khusus untuk melihat pemandangan laut dan seluruh areal pagoda.

Di sana juga sudah tersedia kafetaria yang menyajikan berbagai makanan dan minuman.

Baca juga: Lukisan Daun Bodhi Tarik Minat Turis Waisak di Borobudur

Dari lokasi pagoda juga bisa terlihat kapal-kapal yang biasa digunakan untuk penambangan timah lepas pantai.

Namun, salah satu daya tarik wisata paling menarik dari pagodanini adalah pohon bodhi yang tumbuh subur.

Pohon setinggi kurang lebih lima meter itu merupakan jenis pohon yang dulunya digunakan Budha Siddharta Gautama sebagai tempat bersemedi.

Sun Han mengatakan, bibit pohon bodhi didatangkan langsung dari India.

Ketika itu, Biksu Shi Ying Xin melakukan perjalanan ke Bodhgaya India dan menceritakan bahwa sedang ada pembangunan pagoda di Bangka.

"Oleh biksu di sana beliau diberi dua bibit pohon bodhi yang saat ini tumbuh di samping pagoda ini," kata Sun Han.

Baca juga:

Menurut Sun Han, pohon bodhi yang dibawa langsung dari India itu merupakan pohon generasi keempat.

Saat ditanam pertama kali pohon masih berukuran kecil di dalam pot.

Diyakini karena kondisi alam yang mendukung, pohon bodhi tersebut saat ini tumbuh dengan rindang di halaman pagoda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com