Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilakukan Jason Momoa, Kenapa Foto di Kapel Sistina Dilarang?

Kompas.com - 17/05/2022, 07:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Aktor Jason Momoa dikritik oleh sejumlah pengikutnya di media sosial setelah mengambil foto di dalam Kapel Sistina (Sistine Chapel) dan mengunggahnya melalui Instagram.

Dikutip Kompas.com dari CNN, pada unggahannya 9 Mei lalu, bintang Aquaman itu menampilkan foto diri di bawah lukisan terkenal Michaelangelo yang menghiasi dinding dan langit-langit kapel.

"AKU CINTA KAMU ITALIA, awal yang indah untuk hari libur kami menikmati ROMA," tulis Jason dalam keterangan unggahan foto dan video di akun pribadinya, @prideofgypsies. Adapun kunjungannya ke Roma adalah untuk keperluan syuting film Fast X.

Baca juga: Jason Momoa Minta Maaf soal Berfoto di dalam Kapel Sistina

Tangkap layar unggahan Jason Momoa di akun Instagramnya. Jason berpose di Kapel Sistina Vatikan.INSTAGRAM Tangkap layar unggahan Jason Momoa di akun Instagramnya. Jason berpose di Kapel Sistina Vatikan.

Usai menerima sejumlah kritik dari sejumlah pengikutnya, Jason menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan bahwa dirinya bukan bermaksud tidak menghormati budaya.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya pernah berkunjung ke Kapel Sistina ketika berusia 19 atau 20 tahun. Jason mengklaim saat itu memberikan sumbangan, sehingga rekan-rekan dan kru film bisa bergabung dengannya di Kapel Sistina pada hari libur syuting.

"Orang-orang benar-benar ingin mengambil foto bersama saya," katanya.

"Saya sangat menghormati dan saya meminta izin untuk apa yang saya pikir akan baik-baik saja. Saya tidak akan pernah ingin melakukan hal apapun yang dianggap tidak menghormati budaya seseorang. Jadi jika saya melakukannya, saya minta maaf."

Baca juga: Vatikan, Negara Terkecil di Dunia

Kenapa dilarang foto di Kapel Sistina?

St Peter's Square di Kota VatikanWikimedia Commons/Diliff St Peter's Square di Kota Vatikan

Lalu, seperti apa aturan berfoto di Kapel Sistina dan mengapa berfoto tak boleh dilakukan?

Dikutip dari situs resmi The Vatican Museums, eksistensi Kota Vatikan muncul dengan penandatanganan Perjanjian Lateran pada 1929. Ini adalah tanah dengan makna agama dan budaya yang sangat besar.

Nilai-nilai itu kemudian menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Baca juga: 4 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di Italia Selain Roma

Karena menjadi markas besar Gereja Katolik Roma, lokasi tersebut memiliki beberapa aturan dan peraturan yang ketat. Wisatawan pun diminta untuk membaca pedoman berkunjung terlebih dahulu agar dapat menikmati kunjungan yang nyaman.

Beberapa pedoman berkunjung ke Museum Vatikan yang dirinci antara lain cara berpakaian, barang bawaan pribadi, barang terlarang, makanan dan minuman, penggunaan telepon genggam, aturan berfoto, dan lainnya.

Baca juga: Desa Coumboscuro di Italia yang Ternyata Tidak Pakai Bahasa Italia

Inilah lukisan Karya seni Renaisans berjudul 'Penciptaan Adam' karya Michelangelo di atap Kapel Sistina, Vatikan.WIKIMEDIA COMMONS Inilah lukisan Karya seni Renaisans berjudul 'Penciptaan Adam' karya Michelangelo di atap Kapel Sistina, Vatikan.

Mengenai aturan berfoto, secara rinci, situs tersebut mencantumkan beberapa hal berikut:

  • Pengunjung diperbolehkan mengambil foto untuk penggunaan pribadi dan domestik.
  • Dilarang keras mengambil foto dengan lampu kilat.
  • Dilarang mengambil foto menggunakan tripod, stand, drone, tongkat selfie, dan/atau peralatan fotografi profesional.

Situs tersebut tak menjelaskan secara rinci mengapa mengambil foto dengan kategori-kategori tersebut dilarang.

Namun, laman USA Today menulis bahwa larangan penggunaan lampu kilat diterapkan karena kilatan kamera dapat merusak karya seni.

Baca juga: 21 Hal yang Bisa Buat Turis Kena Denda sampai Penjara di Italia

Hal sama dijelaskan dalam situs penyedia jasa perjalanan tur Vatikan, Sightseeing Tours Italy.

Dijelaskan bahwa Kapel Sistina adalah satu-satunya lokasi di Vatikan di mana fotografi dan pembuatan film dilarang sepenuhnya.

Apalagi, bangunan tersebut adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia dan merupakan bukti keterampilan luar biasa dari para seniman hebat di era Renaisans.

Biaya restorasi seni akibat kerusakan yang ditimbulkan pun akan sangat besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com