Menurut legenda, Achilles yang merupakan anak dari pasangan Peleus dan Thetis dimakamkan di Pulau Ular. Berdasarkan puisi Aethiopis yang ditulis sekitar abad ke 7-8 sebelum masehi, dikisahkan bahwa Achilles mengalami cedera pergelangan kaki yang fatal pada Perang Troya.
Akibatnya, sang ibu Thetis membawa Achilles ke Pulau Ular yang disebutkan dalam puisi tersebut sebagai Pulau Putih. Oleh sebab itu, sebagian orang juga menamakan Pulau Ular sebagai Pulau Achilles.
Sebelum diperebutkan oleh Rusia dan Ukraina, Pulau Ular pernah menjadi sengketa teritorial antara Ukraina dan Rumania, seperti dikutip dari CNN.
Namun, sengketa itu dapat berakhir di pengadilan. Mahkamah Internasional akhirnya menentukan status pulau itu, dan perbatasan zona ekonomi eksklusif Ukraina dan Rumania pada 2009.
Pulau Ular hanya mempunyai satu pemukiman bernama Bile, seperti dikutip dari Deutsche Welle (DW). Hingga 2007, tidak ada manusia yang menghuni pulau tersebut.
Namun, pada 2015 diperkirakan populasinya mencapai 30-50 orang. Hingga hari ini, belum ada data resmi berapa banyak penduduk yang menghuni Pulau Ular sebelum perang Rusia-Ukraina meletus.
Mengutip dari Ukraine.com, pendirian pemukiman Bile tersebut disetujui oleh parlemen Ukraina, Verkhovna Rada pada 2007. Pemukiman kecil tersebut merupakan bagian dari Kota Vylkove.
Baca juga: Mesir Evakuasi Ribuan Turis Ukraina yang Terdampar ke Eropa
Baca juga: Ribuan Turis Rusia Tertahan di Thailand Akibat Konflik Rusia-Ukraina
Terdapat sejumlah infrastruktur di pulau kecil itu. Meliputi jalan raya, satelit televisi, akses telepon seluler, akses internet, dan kantor pos.
Pulau Ular juga mempunyai mercusuar dilengkapi dengan suar radio yang menyediakan sinyal untuk sistem navigasi GPS dan GLONASS (sistem navigasi satelit Rusia).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.