Kedai Sawah Sembalun mempunyai sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Menariknya, Purna sebagai pemilik bermitra dengan para petani di sekitar untuk menghadirkan konsep agrowisata.
Purna mengungkapkan lokasi Kedai Sawah Sembalun dikeliling area sawah milik warga. Sawah-sawah tersebut ditanami aneka tanaman, seperti bawang merah, bawang putih, wortel, selada, kol, kentang, dan lainnya.
Kondisi ini membuatnya berinisiatif untuk bermitra dengan petani sekitar. Jadi, pengunjung Kedai Sawah Sembalun dapat memetik aneka tanaman tersebut, kemudian membelinya langsung dari petani.
“Lahan saya sempit, kemudian saya berpikir bagaimana kelihatan luas,” terangnya.
Purna menyatakan para petani menyambut baik kerja sama tersebut karena mereka mendapatkan harga yang jauh lebih baik ketimbang dijual ke tengkulak.
Di sisi lain, wisatawan juga memperoleh aneka sayuran segar langsung dari pohonnya, dengan harga lebih murah ketimbang di pasar.
Baca juga: 5.000 Pendaki Kena Blacklist di Gunung Rinjani NTB
“Petani lebih suka didatangi wisatawan, karena harganya beda. Lebih layak dibandingkan dijual ke tengkulak,” ujarnya.
Aneka sayuran yang dapat dipetik itu, menyesuaikan dengan jadwal panen petani. Namun, Purna menuturkan hampir setiap hari ada petani yang memanen tanamannya.
Ia menyarankan pengunjung yang ingin menikmati pengalaman panen sayuran tersebut untuk datang di pagi hari yakni pukul 08.00-10.00 WITA.
Purna menuturkan area kebun bunga, kebun strawberry, dan restoran di Kedai Sawah Sembalun merupakan miliknya pribadi. Luas ketiga area tersebut mencapai setengah hektar.
Ikon dari kebun bunga adalah tanaman hias bayam merah. Selain perawatannya mudah, Purna memilih tanaman hias ini karena warna merahnya kontras dengan aneka tanaman lainnya yang berwarna hijau.
“Saya berpikir, bagaimana lahan yang sempit kelihatan luas dan menarik, kalau berwarna hijau semua enggak menarik?” katanya.
Kebun bunga ini menjadi salah satu spot foto favorit pengunjung. Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang kebun bunga berwarna warni serta panorama perbukitan dan gunung.
Pengunjung juga bisa memetik strawberry dari kebunnya langsung. Khusus untuk petik strawberry, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang.
Selanjutnya, hasil panen strawberry akan ditimbang dahulu dengan harga Rp 50.000 per kilogram (kg).
Kedai Sawah Sembalun juga menyediakan berbagai spot foto Instagramable. Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang kebun bunga, kebun strawberry, hamparan area sawah, hingga gunung dan perbukitan.
Keunikan dari restoran di Kedai Sawah Sembalun adalah menggunakan bahan baku segar dari hasil bumi sekitar. Selain itu, ia menuturkan restoran di Kedai Sawah Sembalun tidak menggunakan pemanis buatan.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Sembalun, Lombok Usai Main Paralayang
Baca juga: Desa Sembalun di Lombok Punya Aktivitas Wisata Paralayang
“Poinnya, saya jual fresh seperti minuman tidak pakai pemanis buatan, jadi dari apa yang saya panen di kebun, sehingga natural lebih ke alam,” ujarnya.