Rumah Apung merupakan ikon dari Bangsring Underwater. Mengutip laman Bangsring Underwater, rumah dari kayu berukuran 27 x 7 meter ini berada sekitar 20 meter dari bibir pantai dan punyai dua fungsi.
Pertama, Ikhwan mengatakan Rumah Apung adalah tempat meeting point wisatawan yang hendak melakukan snorkeling dan diving.
Kedua, Rumah Apung merupakan tempat keramba konservasi dan wisata. Kurang lebih terdapat delapan keramba yang masing-masing berukuran 3 x 3 meter.
Seperti disampaikan Ikhwan sebelumnya bahwa jika pada umumnya keramba digunakan untuk budi daya ikan, maka keramba di Bangsring Underwater ini justru digunakan untuk konservasi ikan dan penyu, serta jadi tempat wisata.
Baca juga: 6 Tips ke Kawah Ijen via Banyuwangi Naik Motor, Isi Bensin Penuh
“Kalau tempat lain keramba diisi dengan kerapu atau untuk pembesaran ikan, tapi kalau kami dijadikan tempat konservasi penyembuhan ikan hiu dan penyelematan penyu,” terangnya.
Untuk mencapai Rumah Apung, pihak pengelola menyediakan perahu penyeberangan dengan kapasitas hingga sepuluh orang. Untuk mengunjungi Rumah Apung, wisatawan hanya membayar sebesar Rp 5.000 per orang.
Menariknya, wisatawan yang berkunjung ke keramba di Rumah Apung dapat menikmati petualangan berenang dengan hiu.
Ikhwan menjelaskan, ikan hiu dan penyu tersebut didapatkan dari nelayan dalam kondisi buruk. Selanjutnya, ikan hiu dan penyu tersebut dirawat di kerambu konservasi hingga sembuh kemudian dilepaskan lagi ke alam bebas.
“Jadi hiu yang tertangkap nelayan dalam kondisi rusak atau hampir mati, itu kami minta, kami beli dari nelayan. Lalu, kami sembuhkan di keramba. Setelah sembuh kami lepas, sehingga kami namai Klinik Hiu,” jelasnya.
Ia melanjutkan, penyu juga diperlakukan sama. Biasanya, penyu tersangkut karung goni, jaring, atau kena ikatan tapi pancing. Setelah diselamatkan dan disembuhkan, mereka dilepas lagi ke laut.
Baca juga: Wisata ke Rowo Bayu Banyuwangi, Diduga Lokasi Asli KKN di Desa Penari
Namun, kegiatan berenang dengan hiu hanya bisa dilakukan jika kondisi hiu sudah membaik. Ikhwan menuturkan banyak wisatawan sudah mencoba pengalaman renang dengan hiu di keramba tersebut.
“Aman ya, karena setiap hari kami beri pakan,” katanya.