Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KJRI Penang Lirik Kerjasama Pariwisata dengan Kota Batu

Kompas.com - 26/05/2022, 18:13 WIB
Nugraha Perdana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Penang, Malaysia bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur tengah menelaah potensi pariwisata di Kota Batu. Tujuannya untuk menggaet wisatawan asal negeri jiran untuk berwisata di Jawa Timur.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, ada 12 delegasi dari KJRI Penang dan Disbudpar Jatim yang sedang berkeliling di Kota Batu.

Baca juga: 12 Wisata Batu yang Pas Dikunjungi Saat Lebaran 2022 

Dia mengungkapkan sekitar 30 persen dari kunjungan wisatawan di Jawa Timur didominasi oleh warga Malaysia. Hal itu dinilai menjadi potensi untuk lebih serius dalam memasarkan pariwisata di Kota Batu ke Malaysia.

"Ini merupakan awal dalam melakukan penjajakan melihat potensi destinasi dari wisata di Kota Batu yang bisa ditawarkan atau dipasarkan dan dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama dalam bidang pariwisata," kata Punjul saat diwawancarai di Balai Kota Among Tani, Batu, Rabu (25/05/2022).

Dia berharap ke depannya dapat sebanyak-banyaknya warga Malaysia untuk berwisata ke Batu. Sebab, kata dia, hal tersebut bakal mendukung pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

"Sekarang di angka positif 4 persen, sudah jauh lebih baik dibandingkan saat pandemi tahun lalu masih minus 1,6 persen, sebelum pandemi 6 persen. Mudah-mudahan bisa mengembalikan angka itu dan pandemi Covid-19 segera berakhir berganti menjadi endemi," ungkapnya.

Baca juga:

Lebih lanjut, para delegasi diajak berkunjung ke destinasi wisata alam dan buatan. Destinasi tersebut antara lain Mal Bunga Sidomulyo, off-road ke Brakseng, serta Desa Sumberbrantas untuk menikmati kopi asal Kota Batu dan makan siang. Kemudian, delegasi juga mencoba wisata petik Apel.

Menurut Punjul, ada pula wisata religi, seperti Pura Arjuna yang bisa dikunjungi.

Ia berkeyakinan, udara yang sejuk di Kota Batu juga akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan asal Malaysia.

12 delegasi dari KJRI Penang dan Disbudpar Jatim berwisata di Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (25/5/2022). KOMPAS.com/ Nugraha Perdana 12 delegasi dari KJRI Penang dan Disbudpar Jatim berwisata di Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (25/5/2022).

Ke depannya, Punjul berharap Kota Batu tak kalah bersaing dengan destinasi populer seperti Bali dan Yogyakarta, serta bisa menjadi destinasi wisata unggulan internasional.

"Kita akan menuju ke sana, sehingga wisatawan setelah ke Bali jangan dulu terburu-buru ke Yogyakarta tapi bisa ke Batu dulu. Kita harus bentuk dulu kebiasaan perilaku wisatawan seperti itu," katanya.

Baca juga:

Selain di Kota Batu, kunjungan delegasi KJRI Penang juga dilakukan ke daerah lain, seperti Surabaya dan Banyuwangi.

Pejabat Fungsi Ekonomi KJRI Penang, Hariadi Ramadan mengatakan, pihaknya akan menggali potensi pariwisata di Jawa Timur yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat Malaysia secara umum.

Wisatawan berfoto dengan latar belakang pemandangan Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Dinamakan Tumpak Sewu, lantaran disebut-sebut punya seribu aliran air dan bila diartikan dalam bahasa Jawa adalah sewu.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan berfoto dengan latar belakang pemandangan Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Dinamakan Tumpak Sewu, lantaran disebut-sebut punya seribu aliran air dan bila diartikan dalam bahasa Jawa adalah sewu.

Pihak delegasi juga membawa salah satu jurnalis dari Malaysia dengan tujuan untuk mengenalkan potensi pariwisata Kota Batu ke warga Malaysia.

"Selain itu kalau bicara tujuan tidak hanya untuk pariwisata saja tetapi berbisnis, kami berharap Malaysia bisa menjadi pasar ekspor untuk produk apel juga," katanya.

Baca juga:

Dia mengungkapkan, karakteristik warga Malaysia cnderung suka berlibur ke daerah yang cuacanya dingin. Sehingga, Kota Batu dianggap ideal dan sangat potensial untuk menggaet wisatawan asal Malaysia.

"Di Malaysia sebenarnya ada daerah dingin seperti di Genting Highlands, saya pikir untuk Kota Batu juga potensial dengan udara yang sejuk. Warga Malaysia ini haus akan wisata yang dingin," katanya.

Perlu diketahui, setiap tahunnya sebelum pandemi ada sekitar 2,5 juta masyarakat Malaysia yang berwisata ke Indonesia. Malaysia adalah salah satu negara penyumbang wisman (wisatawan mancanegara) tertinggi untuk Indonesia, setelah China.

"Terkait kerjasama ke depan harapannya tidak hanya G (government) to G saja, tapi B (business) to B yang sebagai aktor untuk menggerakkan ekonomi lebih baik, tetapi lebih nyaman kalau pemerintah juga ikut mendampingi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com