Untuk menjaga ketenangan dan kenyaman semua pihak, pengelola Museum di Tengah Kebun menetapkan beberapa aturan bagi para pengunjung.
Pertama, jumlah rombongan per sesi setiap harinya adalah sekitar 5-12 orang. Jika jumlah yang mendaftar kurang dari angka tersebut, akan digabung dengan peserta yang lain.
Lalu, perlu diingat bahwa pengunjung sangat diharapkan untuk datang tepat waktu sesuai jadwal, bahkan dianjurkan untuk datang lebih awal. Jika terlambat, akibatnya tidak dapat mendengar sesi penjelasan dari pemandu secara lengkap dan dapat mengganggu pengunjung lainnya.
Baca juga: 10 Museum Paling Angker di Dunia, Ada Koleksi Mumi
Kemudian, anak-anak diizinkan masuk dengan syarat usia minimal 12 tahun dan harus didampingi oleh orang tua.
Selanjutnya, karena cukup banyak pertanyaan dari pengunjung mengenai sesi foto pre-wedding di dalam museum, untuk saat ini pengelola belum dapat memenuhi permintaan tersebut.
Terakhir, selama pandemi, pengunjung diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan memakai hand sanitizer.
Saat hari kunjungan, pengunjung yang membawa kendaraan baik roda dua maupun roda empat, bisa parkir di dalam halaman museum. Tempatnya sendiri cukup luas dan bisa menampung sekitar delapan mobil.
Kemudian sebelum tur keliling dimulai, pengunjung akan diminta untuk menyimpan semua barang seperti tas dan jaket di loker yang telah disediakan.
"Tas, jaket, atau barang bawaan di badan lainnya bisa disimpan dalam loker, agar tidak berpotensi menyenggol benda-benda koleksi museum," ujar seorang pemandu bernama Jodi saat akan memulai tur, Minggu (22/05/2022).
Setelah menyimpan barang, pengunjung juga harus mengganti alas kaki dengan sendal khusus di depan pintu masuk utama.
Baca juga: 4 Rekomendasi Museum di Yogyakarta, Sayang untuk Dilewatkan