Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menolong Orang yang Terseret Arus Sungai

Kompas.com - 27/05/2022, 21:09 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain air di sungai dengan teman dan keluarga jadi hal menyenangkan. Namun, jika di tengah aktivitas tersebut melihat seseorang terseret arus sungai, sebagian orang mungkin merasakan panik dan bingung.

Sugiyanto dari tim Search and Rescue Majelis Tafsir Al-Quran (SAR MTA) mengimbau, bila kebetulan mengalami situasi ini, segeralah lakukan pertolongan dan mendekat ke arah korban dengan tenang.

"Begitu melihat seseorang membutuhkan bantuan, segera lakukan pertolongan dan mendekati korban dengan tenang. Ciptakan komunikasi dengan korban untuk menenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri dan bantu untuk menuju daratan," ujar Sugiyanto kepada Kompas.com, Jumat (27/05/2022).

Baca juga: Mengenal Sungai Aare, Sungai Terpanjang di Swiss dari Pegunungan Alpen

Sugi menambahkan, sejumlah teknik berikut ini berguna untuk menolong siapa pun yang terseret arus sungai. Cara ini, menurutnya, juga dikenal sebagai teknik RTRGT (Reach, Throw, Row, Go, Tow atau Carry), yaitu:

  • Reach

Pertolongan dilakukan dari darat atau pinggir kolam, dengan cara menjangkau atau meraih tubuh korban.

Karena posisi penolong berada di pinggir sungai, bisa menggunakan alat bantu apung seperti dayung, galah, dan bambu, atau alat bantu non-apung seperti handuk, pakaian, atau juluran tangan.

  • Throw

Cara ini dilakukan dengan melempar alat apung dengan posisi penolong berada di tempat yang aman. Koordinator Tim Selam MTA yang pernah menjabat Kepala Bidang Bagian Pelatihan dan Diklat SAR ini mengatakan, biasanya, alat bantu yang digunakan berupa ring buoy atau benda apung lain.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Trekking dan Hiking

  • Row

Row ialah dengan cara mendekati korban dengan menggunakan kapal kecil seperti kano, papan selancar, atau perahu karet. Setelah posisi sudah dekat dengan korban, bisa melanjutkan dengan teknik reach atau throw.

  • Go

Penolong (rescuer) harus menuju korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung, rescuer dapat kembali ke posisi aman atau menuju tempat aman bersama korban.

  • Tow atau Carry

Pada usaha penyelamatan ini, terjadi kontak langsung antara rescuer dan korban.

Baca juga: 9 Tips Wisata ke Pantai Saat Musim Hujan, Jangan Berenang

Mencegah terjadinya tindakan fatal bagi penolong

Sugiyanto menjelaskan, dalam dunia relawan, korban adalah korban. Jangan sampai penolong juga menjadi korban.

"Kita tidak boleh menjadi penolong apabila kemampuan kurang memadai. Sebab, banyak kasus terjadi penambahan korban, karena rasa ingin menolong namun kemampuannya kurang," katanya.

Maka dari itu, hal pertama yang harus dilakukan sebagai orang awam saat berada di kondisi ini adalah memahami terlebih dahulu kemampuan renang dan fisik pribadi.

Baca juga: 7 Fakta Sungai Chao Phraya, Lokasi Tewas Artis Thailand Tangmo Nida

Jika ragu, segeralah cari pertolongan terdekat, baik dari warga setempat maupun menghubungi BASARNAS.

"Banyak kasus penolong justru jadi korban. Kalau tidak bisa berenang, lemparkan saja benda apung, ranting atau apapun untuk pegangan korban," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com