KOMPAS.com - Provinsi Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, baik di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Keindahan alam dan budaya Bali menjadi magnet bagi wisatawan.
Pulau Dewata ini mempunyai banyak budaya, salah satunya adalah Bahasa Bali. Hingga saat ini, masyarakat Bali masih menggunakan Bahasa Bali dalam keseharian mereka.
Jika kamu berwisata ke Bali, tak ada salahnya untuk mempelajari bahasa tersebut.
Dikutip dari Tribun Bali, Rabu (17/3/2021), Bahasa Bali memiliki empat tingkatan bahasa atau kruna. Mulai yang paling bawah adalah kruna kasar, kemudian andap, mider, dan terakhir kruna alus.
Kruna kasar biasanya digunakan untuk mengumpat. Kemudian, kruna andap biasanya digunakan untuk percakapan dengan teman sebaya.
Sedangkan, kruna mider merupakan bentuk kata netral. Kemudian, kruna alus digunakan saat berbincang dengan orang lebih tua, orangtua, pemuka agama, dan pejabat.
Baca juga:
Sementara itu, Kamus Bali-Indonesia Edisi Ketiga dari penerbit Balai Bahasa Provinsi Bali, mengelompokkan tingkatan Bali menjadi empat. Meliputi, kasar, alus singgih, alus sor, dan alus mider.
Ada beberapa kosakata yang mempunyai beberapa tingkatan kruna tersebut. Namun, ada pula yang tidak memiliki kruna.
Berikut kosakata dasar untuk traveling ke Bali, berdasarkan Kamus Bahasa Bali-Indonesia daring, dari situs Balai Bahasa Provinsi Bali.
Rahajeng merupakan kata sifat (adjektiva) berarti selamat. Kamu bisa menggunakan kata ini untuk mengucapkan sapaan kepada penduduk Bali.
Berikut contohnya:
Umat Hindu di Bali mempunyai ucapan salam yang biasa digunakan yakni Om swastiastu. Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (18/1/2021), Om swastiastu merupakan sapaan sekaligus doa untuk lawan bicara, supaya orang tersebut selalu diberkahi oleh Tuhan.
Ucapan salam ini tidak bergantung waktu, sehingga bisa dicuapkan kapan saja baik pagi, siang, sore, atau malam.
Kenken kabare berarti apa kabar. Kalimat ini bisa kita gunakan untuk menanyakan kabar kepada penduduk Bali setelah mengucap salam.
Bli merupakan panggilan bagi orang Bali yang paling populer serta diketahui oleh banyak orang. Panggilan ini umumnya digunakan untuk memanggil laki-laki yang lebih tua atau laki-laki sebaya yang belum dikenal.
Sedangkan, untuk perempuan biasanya menggunakan panggilan mbok.
Rauh merupakan kata kerja (verba) yang berarti datang, tiba, atau sampai. Contoh kalimatnya sebagai berikut:
Baca juga:
Ilustrasi Pura Ulun Danu Beratan di Kabupaten Tabanan, Bali.
Suksma atau matur suksma artinya terima kasih. Untuk membalas ucapan itu, kamu bisa mengatakan suksma mewali yang berarti terima kasih kembali.
Ampura berarti mohon maaf.
Ajeng berarti makan dalam tingkatan bahasa alus mider. Sedangkan, dalam tingkatan alus singgih yakni ngrayunang.
Contoh kalimatnya:
Nginep merupakan kata kerja berarti menginap atau bermalam.
Contoh kalimatnya:
Numbas merupakan kata kerja yang berarti membeli. Sedangkan, kata alus singgih dari numbas adalah tumbas.
Baca juga:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.