KOMPAS.com - Lukisan legendaris Mona Lisa diolesi krim kue oleh seorang pria yang menyamar sebagai perempuan tua menggunakan wig dan kursi roda.
Menurut keterangan saksi, pelaku yang tadinya duduk di atas kursi roda, tiba-tiba saja berdiri dan mulai melempari hasil karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre, Paris itu.
Hal ini sontak membuat pengunjung lain kaget. Para petugas pun segera mengamankan pelaku ke luar museum.
Baca juga: Hari Purbakala: Melihat Lukisan Goa Tertua di Dunia yang Ternyata Ada di Indonesia
Untungnya, lukisan yang dibuat antara tahun 1503 dan 1519 ini dilindungi oleh bingkai kaca, sehingga tidak langsung mengenai kanvas.
Melansir Marca, Minggu (29/5/2022), kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Ada beragam aksi termasuk perusakan hingga pencurian sepanjang sejarah.
Misalnya pada 1950-an, seorang pria kedapatan melempar asam sulfat ke arah bawah lukisan, saat lukisan ini sedang dipinjamkan sementara ke museum di Perancis Selatan.
Baca juga: Arya Trimni Putra Pecahkan Rekor Melukis 1.000 Lukisan dalam 30 Hari
Sebagaimana dimuat oleh Timeout, Rabu (7/9/2016), pada tahun yang sama, warga negara Bolivia bernama Ugo Ungaza Villegas juga melemparkan batu ke lukisan tersebut hingga menimbulkan serpihan yang akhirnya bisa diperbaiki.
Terkait rentetan peristiwa ini, lukisan Mona Lisa akhirnya dibingkai menggunakan kaca anti-peluru. Meski begitu, aksi vansalisme tak kunjung usai.
Seperti pada tahun 1974, seorang perempuan disabilitas yang kecewa dengan kurangnya akses museum bagi penyandang disabilitas, malah mencoret lukisan Mona Lisa saat berada di Museum Nasional Tokyo.
Baca juga: Viral Lukisan Roti Tawar Pakai Meses, Begini Sejarah Meses yang Berawal dari Belanda
Kemudian, tahun 2009 di The Louvre, seorang peremuan Rusia yang marah karena ditolak kewarganegaraan Perancisnya, malah melemparkan cangkir ke lukisan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.