Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Boleh Berenang di Sungai Aare Swiss? Ini Aturannya

Kompas.com - 30/05/2022, 16:01 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Sungai Aare merupakan sungai terpanjang di Swiss yang membentang hingga 295 kilometer (km).

Hulu sungainya berada di Gletser Aare, Pegunungan Alpen, Swiss, dilansir dari Britannica. Setelah melintasi beberapa kota dan danau, sungai yang juga dikenal sebagai Sungai Aar ini, bermuara di Sungai Rhine.

Berdasarkan informasi dari situs Bern, Sungai Aare yang memiliki air berwarna biru tosca mengelilingi Kota Bern dari tiga sisi, atau kerap disebut Aare loop, sehingga mudah diakses oleh warga sekitar maupun wisatawan. 

Baca juga:

Kedalaman Sungai Aare Swiss

Salah satu jembatan di atas Sungai Aare, SwissDok. https://www.bern.com/en/aare-river/ Salah satu jembatan di atas Sungai Aare, Swiss

Dikutip dari situs My Switzerland, kedalaman Sungai Aare bervariasi. Titik paling dalam sungai ini mencapai 200 meter, tepatnya di jurang Aare, di wilayah Meiringen yang tidak jauh dari hulu sungai. 

Dari lokasi tersebut, aliran Sungai Aare mengarah ke Danau Brienz dan Danau Thun di Interlaken. Selanjutnya, dari Danau Thun, aliran Sungai Aare menuju ke ibu kota Swiss, Bern. 

Meninggalkan Bern, Sungai Aare mengalir melalui sejumlah kota seperti Solothurn, Olten, Aarau, Brugg, dan berakhir di Koblenz. 

Di Kota Brugg, aliran Sungai Aare menyatu dengan dua sungai besar lainnya, yaitu Reuss dan Limmat. Sedangkan di Kota Koblenz, akhirnya aliran Sungai Aare bermuara di Sungai Rhein yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Eropa. 

Baca juga: 6 Tips Aman Berenang di Sungai, Bisa Bawa Benda-benda Ini

Bolehkah berenang di Sungai Aare Swiss?

Warna air serta alirannya yang membelah kota menjadi ciri Sungai Aare. Lantas, apakah boleh berenang di Sungai Aare?  

Berdasarkan informasi dari situs Bern, masyarakat Bern suka berenang di Sungai Aare, khususnya saat musim panas. Berenang di Sungai Aare merupakan bagian dari warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) Swiss. 

Selain itu, berenang di Sungai Aare juga masuk dalam daftar tradisi hidup (list of living traditions) UNESCO sejak tahun 2017 lalu.

Wisatawan mandi di Sungai Aare, Bern, Swiss.AFP/FABRICE COFFRINI Wisatawan mandi di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Penduduk setempat punya cara tersendiri, yaitu dengan meloncat dari atas jembatan, kemudian berenang mengikuti aliran sungai. 

Selain itu, mereka memasuki Sungai Aare dari titik-titik yang sudah disediakan sepanjang sungai. Setelah puas berenang di sungai, mereka kemudian menepi melalui tempat-tempat yang telah disediakan tersebut. 

Namun, masyarakat yang hendak berenang di Sungai Aare baik, penduduk setempat maupun wisatawan asing, harus mengikuti sejumlah petunjuk dan aturan. 

Berdasarkan informasi dari situs Bern, berenang di Sungai Aare hanya direkomendasikan bagi perenang berpengalaman. Khusus bagi wisatawan asing, hendaknya mengetahui lebih dulu titik-titik untuk masuk dan keluar dari Sungai Aare. 

Selain papan petunjuk, wisatawan asing bisa bertanya kepada penduduk lokal Bern untuk mengetahui titik-titik masuk dan keluar dari Sungai Aare, serta tips berenang di sungai tersebut. 

Baca juga: Diavolezza, Tempat Wisata Salju Sepanjang Tahun di Swiss

Halaman:
Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com