Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2022, 12:00 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (1/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyebut Kota Ende sebagai kota bersejarah, yang juga dikenal sebagai Kota Pancasila.

Namun, tahukah kamu mengapa Ende disebut sebagai Kota Pancasila?

1. Tempat Soekarno merenungkan Pancasila

Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).

Sebagaimana disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, di kota inilah Bung Karno merenungkan dan merumuskan Pancasila, yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

"Di kota yang sangat bersejarah ini, Bung Karno proklamator kemerdekaan, bapak pendiri bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara," kata Presiden Jokowi, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Bung Karno merenungkan rumusan Pancasila saat menjalani pengasingan oleh pemerintah Hindia Belanda selama empat tahun, tepatnya pada 14 Januari 1934-18 Oktober 1938, di Bumi Flores ini.

Selanjutnya, pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (31/5/2022), panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Saat itu, Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk Indonesia, meliputi, sila pertama nasionalisme atau kebangsaan, sila kedua internasionalisme atau perikemanusiaan, sila ketiga mufakat atau demokrasi, sila keempat kesejahteraan sosial, dan sila kelima ketuhanan yang Maha Esa.

Usai pembahasan, maka terpilihlah pidato Soekarno, Pancasila, sebagai dasar negara. Itulah mengapa, 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Baca juga: 1 Juni 2022 Tanggal Merah, Memperingati Hari Apa?

2. Lokasi Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Renungan Pancasila

Foto : Patung Bung Karno di Taman Renungan Bung Karno di kota Ende, Flores, NTT, Selasa (15/10/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Patung Bung Karno di Taman Renungan Bung Karno di kota Ende, Flores, NTT, Selasa (15/10/2019).

Rumah yang berlokasi di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende ini menjadi tempat tinggal sementara, sekaligus saksi bisu sepak terjang Bung Karno selama diasingkan.

Saat ini rumah tersebut menjadi salah satu situs bersejarah yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Barang-barang keseharian Bung Karno dan keluarganya pun masih terawat dengan baik, dari tempat tidur, biola, lampu minyak, hingga peralatan memasak.

Tak jauh dari sana, sekitar 600 meter, terdapat sebuah taman yang kabarnya dulu sering dikunjungi oleh Bung Karno.

Di sanalah, tepatnya di bawah sebuah pohon sukun, tampak patung Bung Karno yang duduk merenung sambil menatap ke arah laut.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (31/5/2022), Soekarno disebut mendapat gagasan tentang Pancasila saat merenung di bawah pohon sukun yang bercabang lima. 

Pohon sukun, yang kini disebut Pohon Pancasila dan menjadi peneduh patung Bung Karno, itu adalah pohon sukun yang ditanam tahun 1981. Sedangkan, pohon sukun asli saat Bung Karno diasingkan telah tumbang sekitar tahun 1960.

Baca juga: Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Tempat Lahirnya Pancasila

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Travel Tips
Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jalan Jalan
Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Travel Update
Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Travel Update
5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Travel Update
4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

Travel Update
Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Travel Update
Pameran Jalur Rempah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket

Pameran Jalur Rempah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket

Travel Update
10 Tempat Wisata Viral Sepanjang 2023, Curug hingga Jembatan Kaca

10 Tempat Wisata Viral Sepanjang 2023, Curug hingga Jembatan Kaca

Travel Update
15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com