Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tempat Wisata di Ende NTT, Kota Pancasila 

Kompas.com - 02/06/2022, 06:05 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dijuluki sebagai Kota Pancasila.

Sebab, di kota ini, Soekarno mendapatkan gagasan mengenai Pancasila yang kini menjadi dasar negara Indonesia. 

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Ende disebut Kota Pancasila

Presiden pertama Indonesia itu, diasingkan di Ende selama empat tahun mulai 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938. Jika berkunjung ke Ende, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi kelahiran gagasan Pancasila. 

Selain tempat bersejarah, wisatawan juga bisa menikmati panorama alam yang mempesona di Ende. Berikut 13 tempat wisata Ende yang dihimpun Kompas.com, mulai dari danau, pantai, desa adat, dan lainnya. 

Baca juga: Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Tempat Lahirnya Pancasila

1.  Taman Renungan Bung Karno 

Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur.

Taman ini juga disebut sebagai Taman Renungan Pancasila. Lokasinya berada di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (31/05/2020), di taman ini terdapat patung Bung Karno. Patung tersebut menggambarkan Bung Karno sedang duduk merenung di sebuah bangku di bawah pohon sukun yang bercabang lima.

Baca juga: Makna Baju Adat Ende yang Dipakai Jokowi saat Hari Lahir Pancasila

Selain patung Bung Karno, adapula pohon sukun di area tamanyang disebut sebagai Pohon Pancasila. Namun, pohon sukun tersebut bukanlah pohon asli saat Bung Karno merenung. 

Sebab, pohon sukun yang asli sudah tumbang sejak 1960. Pohon sukun yang dilihat pengunjung merupakan pohon yang ditanam pada 1981.

Saat ini, kawasan Taman Renungan Soekarno dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi. 

2. Rumah Pengasingan Bung Karno 

Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).

Selama diasingkan, Bung Karno tinggal di rumah milik Haji Abdullah Ambuwaru. Ia ditemani oleh istrinya Inggit Garnasih, ibu mertuanya Amsi, serta kedua anak angkatnya Ratna Juami dan Kartika. 

Pada 1951, dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Soekarno mengunjungi rumah tempat pengasingannya di Ende.

Mengutip situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Soekarno, yang kala itu telah menjabat sebagai Presiden RI, bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyampaikan niatnya agar rumah pengasingan itu dijadikan museum.

Kemudian, pada kunjungan keduanya 16 Mei 1954, Bung Karno akhirnya meresmikan rumah tersebut sebagai Rumah Museum. 

Baca juga: 5 Atraksi Wisata Desa Detusuko Barat Ende, Juara 4 Kategori Desa Berkembang ADWI 2021

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (01/06/2017), rumah pengasingan Bung Karno masih terawat dengan baik. 

Memasuki ruang tamu, pengunjung bisa melihat lukisan karya Bung Karno yang menggambarkan umat Hindu di Bali sedang bersembahyang.

Ruang tamu dan perabotan di rumah tersebut ditata serupa saat rumah itu ditinggali Soekarno. 

Demikian juga ruang tidur Bung Karno di bagian tengah. Melangkahkan kaki ke ke bagian halaman belakang rumah, ada sumur, kamar mandi, dan dapur yang juga masih tertata seperti sedia kala.

Saat berkeliling di rumah pengasingan Bung Karno tersebut, pengunjung dapat melihat serta mengenang perjalanan dan perjuangan hidup Bung Karno di tengah pengasingan.

 

3. Danau Kelimutu

Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Danau Kelimutu.

Tak hanya menawarkan panorama indah, ternyata Danau Kelimutu mempunyai nilai sejarah. Mengutip Kompas.com (01/06/2021), Bung Karno sering Danau Kelimutu selama masa pengasingan. 

Bahkan, kunjungan ke obyek wisata tersebut menghasilkan sebuah naskah drama berjudul Rahasia Kelimutu. Kabarnya, naskah ini menjadi satu dari 12 naskah drama yang ditulis oleh Bung Karno selama di Kota Ende. 

Mengutip Kompas.com (12/06/2021), Danau Kelimutu juga dikenal sebagai Danau Tiga Warna, karena mempunyai tiga buah danau kawah dengan warna air yang berbeda-beda.

 

Baca juga: Pendapatan Wisata Danau Kelimutu di Ende Mulai Meningkat

Lokasinya berada di Gunung Kelimutu, tepatnya di Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT. 

Danau berwarna biru bernama Tiwu Ata Bupu, yang artinya danau orangtua. Danau berwarna merah bernama Tiwu Ata Polo atau danau sihir. 

Sementara danau berwarna hijau bernama Tiwu Nuwa Muwi Kou Fai yang artinya danau muda-mudi.

4. Pantai Enabara

Foto: Pantai Enabara di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT.Serafinus Sandi Hayon Jehadu / Kompas.com Foto: Pantai Enabara di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT.

Pantai Enabara merupakan salah satu destinasi wisata yang masih tersembunyi di Ende. Mengutip Kompas.com (01/03/2022), nama Enabara merupakan bahasa Ende, di mana ena berarti pasir dan bara berarti putih. 

Itu sebabnya, pantai yang terletak di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende ini dikenal dengan keindahan pasir putihnya.

Baca juga: Pesona Enabara, Wisata Pantai Pasir Putih yang Memukau di Pedalaman Ende NTT

Enabara memiliki garis pantai yang cukup panjang. Air lautnya sangat jernih dengan gradasi warna hijau hingga biru tua. 

Karakteristik ombaknya pun tenang. Tak heran, banyak pengunjung yang menikmati pantai berenang. Sementara itu, pesisir Pantai Enabara ditumbuhi berbagai pepohonan yang rindang.

5. Pantai Kota Raja 

Foto: Wisata Pantai Kota Raja, Kabupaten Ende, NTT.Serafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com Foto: Wisata Pantai Kota Raja, Kabupaten Ende, NTT.

Pantai Kota Raja menjadi destinasi wisata baru di Ende yang digandrungi masyarakat setempat.

Mengutip Kompas.com (18/05/2022), hampir setiap hari tempat ini selalu dipadati warga padahal belum selesai dibangun. 

Biasanya, warga mengunjungi Pantai Kota Raja pada sore hingga malam hari karena udaranya cukup sejuk. Pantai ini memiliki banyak spot foto Instagramable

Baca juga: Pantai Kota Raja, Tempat Wisata Baru di Ende NTT

Lokasinya tak jauh dari Taman Renungan Bung Karno. Pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar tiga hingga lima menit untuk sampai ke pantai tersebut.

6. Pantai Ria Ende 

Pengunjung di Pantai Ria, Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/2/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Pengunjung di Pantai Ria, Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/2/2019).

Pantai yang satu ini tidak asing lagi bagi warga Flores, NTT. Lokasinya berada di Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. 

Mengutip Kompas.com (14/02/2019), Pantai Ria adalah pantai terpanjang di Kabupaten Ende. Daya tarik pantai ini adalah air laut yang bersih. 

Selain itu, ombaknya cenderung bersahabat sehingga wisatawan bisa berenang di tepi pantai. Lokasi Pantai Ria tidak jauh dari Kota Ende sehingga warga lokal biasanya berjalan kaki selama sepuluh menit menuju pantai.

Baca juga: Simpang Lima Ende di NTT Kian Diminati, Ada Air Mancur Instagramable

Mereka biasanya berburu panorama matahari terbenam di Pantai Ria. Selain panorama pantai, wisatawan juga bisa mencicipi aneka hidangan laut dari restoran yang berada di sekitar pantai.

 

7. Pantai Batu Biru 

Pantai Batu Biru di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.KOMPASIANA.COM/DJHO IZMAIL Pantai Batu Biru di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Keunikan Pantai Batu Biru adalah hamparan bebatuan di sekitar pantai. Menariknya, batu-batu yang ada di pantai berwarna biru, seperti dikutip dari Kompas.com (13/03/2018). 

Kehadiran batu-batu berwarna biru tersebut menambah kecantikan panorama di Pantai Batu Biru. Sebab, air laut di pantai tersebut juga berwarna biru jernih. 

Baca juga: Ae Wau, Wisata Air Panas di Ende NTT yang Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit

8. Desa Adat Wologai 

Beberapa rumah tinggal warga di Desa Adat Wologai, Ende, NTT, Minggu (14/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Beberapa rumah tinggal warga di Desa Adat Wologai, Ende, NTT, Minggu (14/10/2018).

Wilayah Indonesia bagian timur memiliki banyak desa adat yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah Desa Adat Wologai yang berada di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende. 

Mengutip Kompas.com (22/10/2018), usia desa adat ini diperkirakan sekitar 800 tahun. Berada di ketinggian sekitar 1.045 mdpl, Desa Adat Wologai mempunyai rumah adat yang unik.

Rumah adat tersebut berada di atas pondasi batu, dengan bentuk panggung dengan atap menjulang.

Baca juga: Uniknya Bentuk dan Filosofi Rumah-rumah di Desa Adat Wologai NTT

Meskipun sekilas tampak sama, ternyata rumah-rumah adat tersebut mempunyai nama yang berbeda-beda antara lain Saopanggo, Attawolo, Saolabo, Lewabewa, Analamba, dan lainnya. 

Luas kampung adat ini tidak begitu besar, sekitar kurang dari satu hektar saja. Kawasan tersebut membentuk sebuah krucut, dengan titik pusat di bangunan batu tinggi, bernama Tubu Kanga.

Tak sembarang orang boleh naik ke atas Tubu Kangan karena hanya digunakan untuk upacara adat saja. Warga mempercayai jika bangunan tersebut ialah kubur batu para leluhur mereka.

9. Hutan Kebesani 

Foto: Ekowisata Hutan Kebesani, Desa Kebesani, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende. Dokumen Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Ende Foto: Ekowisata Hutan Kebesani, Desa Kebesani, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende.

Hutan Kebesani merupakan ekowisata yang berada di Desa Kebesani, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende. Mengutip Kompas.com (05/03/2022), obyek wisata ini berada di ketinggian sekitar 800 mdpl.

Hutan Kebesani didominasi oleh pohon ampupu jenis eucalyptus urophylla yang jumlahnya mencapai ribuan. Tak hanya pohon, ada spot foto Instagramable yang dapat digunakan pengunjung. 

Sebut saja, jembatan yang terbuat dari pohon pinus dan gubuk yang dicat dengan warna cerah.

Untuk sampai di tempat ini, wisatawan bisa menempuh perjalanan selama dua jam dari kota Ende dengan naik kendaraan roda dua.

Baca juga: Danau Tiwusora di Pedalaman Ende NTT akan Dikembangkan untuk Wisata

Sementara itu, jika dari Danau Kelimutu, maka jaraknya 42,5 kilometer (km) dengan lama berkendara 1,5 jam.

10. Danau Tiwusora

Foto: Danau Tiwusora, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, NTT.Dokumen Warga Foto: Danau Tiwusora, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, NTT.

Danau Tiwusora berada di Desa Tiwusora, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende. Selain danau, obyek wisata ini juga menyajikan panorama sabana yang menghampar hijau. 

Mengutip Kompas.com (25/02/2022), pengunjung dapat menikmati air danau yang jernih dan terawat.

Danau ini merupakan danau yang disucikan oleh masyarakat setempat. 

Baca juga: Danau Tiwusora di Pedalaman Ende NTT akan Dikembangkan untuk Wisata

Warga sekitar Danau Tiwusora percaya bahwa arwah orang yang meninggal akan masuk ke dalam danau dan menjelma menjadi belut raksasa. 

Keunikan dari Danau Tiwusora adalah setiap pengunjung akan disambut secara adat oleh mosalaki (tetua adat) setempat. Wisatawan mendapatkan kalung berupa untaian rumput yang telah disiapkan melalui ritual adat.

Penyambutan ini sebagai tanda bahwa leluhur telah mengenal tamu yang baru datang. Namun, saat tiba di danau, kalung rumput ini harus dilemparkan ke dalam air.

Sayangnya, danau ini masih belum terkenal di kalangan wisatawan meskipun memiliki panorama yang indah.

 

11. Air Terjun Muru Nawe

Foto: Air terjun Muru Nawe, Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT.Dokumen warga. Foto: Air terjun Muru Nawe, Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT.

Kabupaten Ende juga mempunyai sejumlah wisata ari terjun yang mempesona. Salah satuny adalah air terjun Muru Nawe yang berada di Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende. 

Mengutip Kompas.com (20/03/2022), pesona air terjun ini tidak perlu diragukan. Pengunjung akan dimanjakan dengan aliran air terjun di tengah alam sekitar yang masih asri. 

Gemuruh air mengalir di antara dinding bebatuan. Tepat di bagian bawah air terjun terdapat kolam alami yang biasa dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk mandi.

Baca juga: Makna Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa, Gelar Adat dari Masyarakat Ende untuk Jokowi

Desa Detuwulu tidak hanya dikenal dengan wisata alamnya, tetapi juga moke, minuman tradisional khas NTT. Jadi, wisatawan yang berkunjung ke air terjun Muru Nawe bisa sekalian mencicipi minuman khas NTT tersebut. 

12. Simpang Lima Ende 

Foto: Air mancur berwarna di Simpang Lima Ende, Kabupaten Ende, Provinsi NTT.  Serafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com. Foto: Air mancur berwarna di Simpang Lima Ende, Kabupaten Ende, Provinsi NTT.

Jika kamu ingin menikmati city tour di Kota Ende, maka cobalah datang ke Simpang Lima Ende. Mengutip Kompas.com (09/05/2022), Simpang Lima Ende selalu ramai oleh masyarakat setempat khususnya saat malam hari. 

Ada sejumlah spot foto Instagramable yang dapat digunakan pengunjung. Misalnya, foto dengan latar belakang Monumen Pancasila, masjid, ataupun air mancur yang dihiasi lampu warna-warni.

Simpang Lima Ende dilengkapi dengan jembatan besi yang mengarah ke air mancur. Jembatan ini merupakan salah satu spot foto favorit pengunjung.

Baca juga: Wisata ke Detuwulu Ende, Ada Air Terjun dan Minuman Tradisional Flores

13. Bukit Liaga

Foto : Bukit Lia Ga terletak di Desa Kota Baru, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Ende, NTT. Kompas.com/Nansianus Taris Foto : Bukit Lia Ga terletak di Desa Kota Baru, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Ende, NTT. 

Bukit Liaga terletak di Desa Kota Baru, Kabupaten Ende. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (31/08/2020), dari atas Bukit Liaga wisatawan bisa menikmati keindahan Laut Flores, Pantai Bele, Pantai Aewa, Teluk Moroboy, dan Teluk Pabanama.

Perjalanan mendaki bukit membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit sampai puncak. Meskipun cukup melelahkan, namun perjalanan tersebut terbayar lunas dengan panorama indah dari puncak Bukit Liaga. 

Baca juga: Bukit Liaga Ende, Tempat Wisata dengan Spot Foto Latar Laut dan Bukit

Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang air laut dan teluk berwarna biru yang kontras dengan warna bukit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com