Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisata ke Nglanggeran Mulai Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Kompas.com - 02/06/2022, 08:06 WIB
Markus Yuwono,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kawasan Embung Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, berbeda dari biasanya, Rabu (01/06/2022)

Sebuah mobil caravan dengan berbagai alat musik terparkir di lahan parkir.

Baca juga: 3 Wisata Gunung Api Purba Gunungkidul Selain Nglanggeran dan Wediombo

Tak lama, beberapa musisi dari Surabaya Pahlawan Jazz memainkan beberapa lagu jazz memecah kesunyian di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Salah satu pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran Aris Triyono mengatakan, adanya acara musik di Kawasan Embung Nglanggeran diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi ini.

Dikatakannya, wisatawan di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran sudah semakin bergeliat, meski belum menyamai sebelum pandemi.

Ia mencontohkan, selama tahun 2019 kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran dikunjungi kurang lebih 219.000 orang.

Jadi jika dirata-rata sekitar 18.000 orang per bulannya.

"Sudah mulai ada peningkatan kunjungan. Saat lebaran kemarin sembilan hari ada sekitar 12.000-an wisatawan yang berkunjung," kata Aris, Rabu.

Baca juga: Pawon Purba Hadirkan Sensasi Makan di Kaki Gunung Api Purba Nglanggeran

Peningkatan itu misalnya terlihat dari mulai adanya pengunjung yang menginap di  homestay dan glamping.

"Kunjungan wisata sedikit demi sedikit sudah mulai bangkit. Saat ini kita mulai penjualan paket wisata live in di sekolah maupun instansi."

"Namun itu kan balik lagi kebijakan mereka apakah sudah diperbolehkan atau belum," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, Kawasan Nglanggeran cocok untuk wisata di era transisi, dari pandemi menjadi endemi, seperti saat ini.

Ini lantaran Nglanggeran menyuguhkan wisata alam yang bisa dilengkapi oleh aktivitas masyarakat, seperti pembuatan cokelat dan pengalaman menginap di homestay.

"Ngalnggeran ini luar bisa punya paket wisata live in yang tidak dimiliki destinasi wisata lainnya," kata Singgih.

Baca juga: Desa Nglanggeran, Wisata Lengkap dari Gunung Api Purba sampai Air Terjun

 

Pemandangan Gunung Api Purba di Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta (Shutterstock/Berta Alviyanto).Shutterstock/Berta Alviyanto Pemandangan Gunung Api Purba di Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta (Shutterstock/Berta Alviyanto).

Penyelenggara Event Jazz di Nglanggeran, Indah Kurnia juga menilai acara seperti yang diadakan pihaknya dapat membangkitkan pariwisata Nglanggeran di tengah pandemi.

Kondisi Sumber Daya Manusia dan infrastruktur menurutnya sudah cukup memadai. Namun, sinyal internet di kawasan tersebut dinilai masih sangat kurang.

"Yang harus ditingkatkan kembali koneksi internet, karena sekarang bagaimanapun teknologi digital itu menjadi bagian yang tidak kalah penting di era pandemi ini untuk menjalankan seluruh kegiatan, termasuk ekonomi," tuturnya.

Baca juga:

Terkait hal tersebut, Singgih mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk mengupayakan agar penyedia layanan internet bisa masuk.

Apalagi di era seperti saat ini, promosi menggunakan media sosial cukup ampuh dengan adanya testimoni dari para pengunjung yang diunggah melalui internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com