Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Wisata Sekitar IKN Nusantara, Bisa Kunjungi Desa Adat Suku Dayak 

Kompas.com - 02/06/2022, 18:04 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia secara resmi akan berpindah dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara. Lokasinya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). 

Pada Senin (14/3/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melangsungkan prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi ke dalam kendi nusantara. Selain itu, pemerintah memastikan pembangunan IKN Nusantara akan dimulai pada semester II tahun 2022 ini. 

Salah satu daya tarik IKN Nusantara adalah bentang alamnya. Tak heran, ada sejumlah wisata alam yang berada di sekitar IKN Nusantara. 

Kalimantan Timur juga kental akan budayanya, mulai dari suku adat, rumah adat, dan tarian adat. Berikut wisata di sekitar IKN Nusantara yang dihimpun Kompas.com

Baca juga:

1. Titik Nol IKN Nusantara

Titik Nol IKN Nusantara ramai dikunjungi masyarakat yang ingin melihat secara langsung lokasi yang akan dijadikan Pusat Pemerintahan itu.KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi Titik Nol IKN Nusantara ramai dikunjungi masyarakat yang ingin melihat secara langsung lokasi yang akan dijadikan Pusat Pemerintahan itu.

Titik Nol IKN Nusantara merupakan penanda pusat ibu kota baru nantinya. Lokasi ini mulai menyedot perhatian publik sejak dilaksanakannya ritual penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi ke dalam kendi nusantara, Senin (14/3/2022) lalu. 

Dilaporkan Kompas.com, Kamis (5/5/2022), Titik Nol IKN Nusantara menjadi obyek wisata bagi masyarakat sekitar. Lokasi ini selalu dipadati pengunjung pada akhir pekan dan Hari Libur Nasional.

Bahkan, pada libur Lebaran 2022 lalu, ribuan pengunjung memadati area tersebut. Mereka ingin menyaksikan calon pusat ibu kota negara nantinya.

2. Bukit Bangkirai 

Terios 7 Wonders 2022 Eksplorasi Kalimantan Bukit BangkiraiKOMPAS.com/STANLY RAVEL Terios 7 Wonders 2022 Eksplorasi Kalimantan Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai merupakan hutan seluas 510 hektare yang merupakan bagian dari wilayah konsesi PT Inhutani seluas 19.000 hektare. 

Terdapat ribuan jenis pohon yang menyelimuti Bukit Bangkirai, dilansir dari Kompas.com, Senin (28/10/2019). Jenis pohon yang mendominasi hutan alami ini adalah pohon bangkirai dan pohon merantai.  

Selain itu, ada tanaman obat-obatan seperti kayu bajakah, serta jenis tumbuhan obat-obatan lainnya. Pengunjung juga bisa menyeberangi Canopy Brigde sepanjang 64 meter. 

Jembatan gantung ini berada di ketinggian 25 sampai 30 meter. Saat melintasi Canopy Brigde, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan hutan. 

Ada pula fasilitas wisata hutan lainnya, antara lain flying fox, swing line, wall climbing, dan jembatan jaring. Lokasi Bukit Bangkirai ini berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

Dari lokasi Titik Nol IKN Nusantara, jaraknya 17 kilometer dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam 15 menit. 

Baca juga:

3. Desa Wisata Mentawir

Desa Wisata Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan TimurDok. https://jadesta.kemenparekraf.go.id Desa Wisata Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Desa Wisata Mentawir mempunyai sejumlah obyek wisata alam yang menjadi daya tariknya. Dikutip dari laman Jejaring Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), daya tarik desa wisata ini adalah kawasan Teluk Balikpapan, hutan mangrove, arung jeram Sungai Mentawir, hutan bambu, dan hutan tropis.

Selain wisata alam, pengunjung juga bisa melihat langsung budaya suku paser, salah satunya tari ronggeng. Wisatawan juga bisa menyicipi hidangan laut dan sirup mangrove khas Desa Wisata Mentawir. 

Sebelum pulang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh hasil kerajinan tangan dari bambu buatan masyarakat desa. Lokasi Desa Wisata Mentawir berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Jarak Titik Nol IKN ke Desa Wisata Mentawir adalah 40 kilometer, dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam 17 menit.  

4. Desa Budaya Pampang

Desa Budaya Pampang, SamarindaDok. Kaltimprov.go.id Desa Budaya Pampang, Samarinda

Desa Budaya Pampang merupakan rumah bagi suku asli Kalimantan, yaitu suku dayak apokayan. 

Pada tahun 1960-an, suku dayak apokayan dan kenyah yang saat itu berdomisili di Kutai Barat dan Malinau, hijrah lantaran tak mau bergabung ke wilayah Malaysia, dilansir dari Indonesia.go.id.

Selama bertahun-tahun, mereka berpindah-pindah hingga akhirnya sampai di kawasan Pampang, lalu menetap di kawasan tersebut. Kemudian pada tahun 1991, Desa Pampang yang berada di Samarinda, Kalimantan Timur, ditetapkan sebagai desa budaya. 

Jika berkunjung ke Desa Budaya Pampang, wisatawan bisa melihat beragam budaya khas suku dayak. Mulai dari tarian tradisional khas suku dayak hingga rumah adat lamin adat pamung tawai.

Rumah adat itu terbuat dari kayu ulin, lengkap dengan hiasan dan ukiran khas suku dayak hampir di semua dindingnya. 

Pada akhir pekan, biasanya masyarakat Desa Pampang mengggelar pertunjukan tarian adat suku dayak. Ada beberapa jenis tarian yang dapat dinikmati wisatawan, yaitu tari bangen tawai, hudoq, kanjet anyam tali, ajay pilling, kancet lasan, nyalama sakai, dan kancet punan lettu.

Wisatawan juga bisa berfoto dengan mengenakan pakaian adat khas suku dayak, atau berfoto dengan penduduk asli setempat. Desa Budaya Pampang berada di Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur. 

Baca juga:

5. Kebun Raya Balikpapan 

Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur membentang seluas 309 hektarDok. http://dlh.balikpapan.go.id/ Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur membentang seluas 309 hektar

Kebun Raya Balikpapan membentang seluas 309 hektare, berdasarkan informasi dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan. Cagar alam ini terletak di wilayah Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW). 

Kebun Raya Balikpapan merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KDTK) berbentuk kebun raya. Hingga saat ini Kebun Raya Balikpapan terus mengembangkan tanaman koleksi dan pembangunan infrastruktur. 

Secara resmi, Kebun Raya Balikpapan diresmikan pada 1 Desember 2005. Tujuannya adalah untuk tempat konservasi, pendidikan, penelitian, wisata alam, dan jasa lingkungan.

Jaraknya dari Titik Nol IKN Nusantara kurang lebih 77 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam 48 menit.

6. Pantai Tanah Merah

Selain perbukitan, wisatawan juga bisa menemukan wisata pantai di sekitar IKN Nusantara. Salah satunya adalah Pantai Tanah Merah. 

Dikutip dari Pesona Indonesia Kemenparekraf, ciri khas pantai ini adalah adanya pohon cemara dan pinus. Sesuai namanya, Pantai Tanah Merah memiliki tanah berwarna merah. 

Namun, pasir pantainya berwarna putih bersih. Perpaduan tanah merah, pasir putih, serta laut yang biru memberi keunikan tersendiri bagi Pantai Tanah Merah. 

Wisatawan yang berkunjung bisa bersantai di bangku atau gazebo yang telah disediakan. Ada pula jembatan kayu yang membentang menuju ke pantai yang bisa dilalui wisatawan. 

Kedalaman Pantai Tanah Merah relatif dangkal yaitu sekitar 300 meter dari bibir pantai, sehingga pengunjung bisa berenang dengan aman. 

Pada hari tertentu, terdapat pertunjukan di panggung hiburan yang ada di Pantai Tanah Merah. Obyek wisata ini juga telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum, seperti area parkir dan toilet. 

Pantai Tanah Merah berada di Tanjung Harapan, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jaraknya dari Titik Nol IKN Nusantara kurang lebih 74 kilometer, dengan waktu tempuh kira-kira 2 jam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com