Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Solusi Kunci untuk Mengembangkan Wisata Halal di Indonesia

Kompas.com - 03/06/2022, 08:53 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia baru-baru ini, tepatnya Rabu (1/6/2022), berhasil naik ke peringkat dua sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia, dalam The Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022.

Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, mengatakan bahwa hal ini merupakan prestasi yang luar biasa.

"Prestasi ini tentu luar biasa, karena Indonesia berhasil mengalahkan Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat (Arab)," ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

"Ini sekaligus membanggakan di tengah kemajemukan suku dan bangsa di Indonesia," tambahnya.

Menurut Chusmeru, naiknya posisi Indonesia ke peringkat dua dapat dicapai berkat peningkatan kesadaran berbagai pihak, akan pentingnya pasar wisata muslim, terutama di negara-negara di Timur Tengah.

Harapannya, kata dia, Indonesia ke depannya tidak hanya berfokus mengejar target pasar wisata Australia, China, maupun Eropa. Tetapi juga semakin berfokus ke negara-negara muslim, misalnya Arab Saudi dan Turki.

Baca juga: Indonesia Destinasi Wisata Halal Terbaik Nomor 2 di Dunia

Sosialisasi konsep wisata halal perlu dilakukan

Ilustrasi wisata halal - Seorang penjual makanan halal di London, Inggris.SHUTTERSTOCK / Alena Veasey Ilustrasi wisata halal - Seorang penjual makanan halal di London, Inggris.

Untuk itu, ia menjelaskan, perlu adanya sosialisasi terkait konsep wisata halal, terutama di daerah tertentu.

"Perlu adanya sosialisasi yang masif dan berkelanjutan tentang konsep wisata halal, mengingat ada beberapa daerah di Indonesia yang sangat sensitif terhadap konsep dan isu wisata halal ini," tuturnya. 

Selain itu, industri pariwisata Indonesia dikatakan harus terus memperbaiki diri, terutama dalam prinsip 3A pariwisata.

"Indonesia perlu segera berbenah diri, terutama dalam 3A, yaitu aksesibilitas, amenitas, dan atraksi wisata agar disesuaikan dengan pasar wisata negara-negara muslim," pesan Chusmeru.

Baca juga: 3 Konsep yang Harus Dimiliki Wisata Halal di Indonesia dan Potensinya

Dilaporkan Kompas.com, Rabu (6/4/2022), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan tiga konsep perluasan layanan wisata halal.

Ketiganya yaitu need to have, good to have, dan nice to have.

Need to have artinya sebuah destinasi mempunyai fasilitas tempat ibadah yang layak, hingga makanan yang halal.

Lalu, good to have memiliki tujuan agar wisatawan memperoleh pengalaman yang berkesan serta berbeda. Sedangkan, nice to have adalah wisata halal di Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain.

Lebih lanjut, menurut Sandiaga, konsep tersebut dijabarkan melalui lima komponen penting pariwisata, seperti hotel halal, transportasi halal, makanan halal, paket tur halal, dan keuangan halal.

Baca juga: Sudah Digencarkan Sejak 2010, Pariwisata Halal di NTB Masih Digodok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com