"Pertama, perlunya peningkatan aksesibilitas di luar destinasi super prioritas. Kemudian juga jaringan telekomunikasi di destinasi wisata yang baru perlu dioptimalkan, karena ini sangat membantu wisatawan untuk mengakses setiap perjalanan wisatanya ke media sosial mereka," terang dia.
Selanjutnya, Chusmeru menambahkan, sosialisasi Sapta Pesona dan desa wisata yang berkonsep ekowisata sekaligus wisata edukasi perlu terus dilakukan, agar pariwisata Indonesia ke depannya berkembang secara berkelanjutan.
Baca juga:
Selain itu, potensi wisata kesehatan, dikatakan oleh Chusmeru, perlu menjadi perhatian untuk dikembangkan nantinya. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang baik, serta alam yang mendukung untuk mengembangkan wisata berbasis kesehatan.
"Iklim investasi dan industri kreatif juga perlu ditingkatkan, terutama kemudahan birokrasi dalam investasi di sektor pariwisata," ujar Chusmeru.
Baca juga: Sandiaga: Labuan Bajo Destinasi Investasi yang Seksi...
Pengamat pariwisata ini menyebutkan, jika berbagai faktor yang sudah baik dapat dipertahankan dan faktor lain terus ditingkatkan, pariwisata Indonesia tentu berpeluang naik tingkat.
"Dalam jangka pendek dan jangka panjang jika ini bisa dipertahankan dan beberapa hal dilakukan upaya peningkatan, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia akan bisa berada di ranking 20 dunia dan peringkat ketiga di Asia Pasifik," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.