Di sisi lain, dengan naiknya harga tiket pesawat ini, membuat masyarakat cenderung memilih opsi transportasi lain, baik darat maupun laut yang berpengaruh pada rentang waktu lama wisatawan menginap (length of stay).
"Sekarang karena harga tiket pesawat tinggi, orang-orang tentu banyak yang beralih ke jalur darat. Sedangkan jalur darat dengan keterbatasan waktu juga akan berpengaruh pada lama waktu wisatawan untuk berlibur. Sementara untuk jalur udara, mereka bisa pulang last minutes," katanya.
Bagi wisatawan yang menggunakan transportasi darat dan laut, harus menyisihkan waktu dari periode liburannya untuk perjalanan.
Sedangkan mereka yang berlibur dengan pesawat, cenderung tinggal lebih lama di hotel, karena perjalanan yang ditempuh jauh lebih singkat.
Baca juga: Syarat Bawa Laptop dan Powerbank ke Pesawat Lion Air, Batik Air, dan Wings Air
Kesimpulannya adalah, kenaikan tarif kamar hotel mengikuti tingkat okupansi. Makin tinggi okupansi, makin mahal tarif hotel. Begitu pula sebaliknya.
Adapun tingkat okupansi ternyata memiliki hubungan kompleks dengan berbagai faktor penentu tingkat okupansi itu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.