Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Harga Tiket Pesawat Turun? Simak Prediksinya

Kompas.com - 04/06/2022, 08:33 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Penyebab terbatasnya penawaran

Agus menjelaskan, keterbatasan supply dari maskapai disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kejadian layoff (pemutusan hubungan kerja atau PHK) karyawan besar-besaran pada masa pandemi dua tahun belakangan.

"Supply terbatas ini penyebabnya banyak sekali, banyak yang layoff di maskapai dan bandara selama dua tahun terakhir," tutur dia.

Tak hanya itu, keterbatasan supply ini juga disebabkan oleh penarikan dan pemberhentian semua pesawat-pesawat leasing, atau pesawat sewaan maskapai.

"Mungkin sekitar 30 sampai 35 persen pesawat di tiap maskapai itu adalah pesawat pinjaman, sehingga saat pandemi, pasar tidak mencukupi, pesawat-pesawat leasing ini pun dilepas, karena tidak mencukupi biaya operasional," terangnya.

Baca juga:

Ia melanjutkan, armada berkurang, pesawat leasing dilepas, frekuensi penerbangan pun ikut berkurang, lalu terjadilah shortage supply, yaitu suatu keadaan saat tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

"Ditambah lagi dengan kenaikan harga avtur, sempurna-lah shortage supply. Sekarang, kalau frekuensi penerbangannya terbatas, siapa yang mau meng-cover (menutupi) biaya penerbangan? Harganya tentu naik," tuturnya.

"Kalau marketnya udah kembali, supply dan demand-nya juga akan kembali, begitu hukumnya. Sedangkan supply saat ini terbatas, tidak pada posisi seimbang. Jadi, dengan meningkatkan frekuensi maka harga pun bisa terkoreksi," sambung Agus. 

Baca juga: Pramugari Ternyata Tahu yang Dilakukan Penumpang di Toilet Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com